Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MENJADI salah satu tim debutan di Euro 2016 tak lantas menjamin Slovakia bakal menjadi mangsa empuk. Belum pernah mencicipi putaran final Piala Eropa sejak berpisah dengan Republik Ceko pada 1993, Repre julukan Slovakia meraup tujuh kemenangan selama babak kualifikasi Euro.
Hasil tersebut membuat skuat besutan Jan Kozak menempati posisi kedua klasemen akhir kualifikasi Grup C dengan 22 poin dalam 10 laga. Mereka hanya selisih 7 poin dari Spanyol yang juga melaju sebagai juara grup.
Sebagai debutan, ini merupakan prestasi membanggakan, apalagi mereka sempat menekuk sang juara bertahan Euro itu dengan skor 2-1 di partai kedua kualifikasi sebelum akhirnya finis di atas perempat finalis Piala Dunia 2006 Ukraina.
Meski berstatus anak bawang, Slovakia pernah me-rasakan trofi Piala Eropa saat masih bergabung dengan Ceko sebagai Cekoslovakia pada 1976 silam. Kala itu, mereka berhasil mengalahkan Jerman Barat di final hanya dengan delapan pemain.
Sejak berpisah dengan Ceko, timnas Slovakia meredup. Berkali-kali, mereka gagal lolos kualifikasi Piala Dunia dan Piala Eropa sebelum akhirnya kembali merasakan intensnya putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Keberhasilan tersebut terus berkembang hingga akhirnya Martin Skrtel dkk dapat kembali menjajal putaran final Piala Eropa tahun ini. Namun, jika dibandingkan dengan tiga pesaing di Grup B (Inggris, Rusia, Wales), Repre terbilang minim pemain andal.
"Kami negara kecil, tapi kami bisa mencapai hal-hal besar bersama-sama," ujar bek Slovakia Peter Pekarik pada Juni tahun lalu.
Sekarang tinggal menunggu hasil racikan pelatih Jan Kozak yang memimpin mereka sejak 2013. Sebagai mantan pemain Cekoslovakia yang pernah menggapai peringkat tiga Piala Eropa 1980, Kozak dipercaya mampu membawa timnya melaju sejauh mungkin di Piala Eropa 2016.
Waspadai Wales
Meski berada satu grup dengan dua tim yang berpengalaman di Piala Eropa 2016, yaitu Inggris dan Rusia, Slovakia justru lebih mewaspadai Wales. Padahal, the Dragons juga menyandang status sebagai tim debutan putaran final Piala Eropa 2016.
Kekompakan 'skuat Naga' dengan didukung materi pemain kelas dunia yang lebih banyak semakin memusingkan Kozak. Sebagian besar skuat Wales mematangkan diri dengan bermain di Liga Primer, sedangkan andalan mereka Gareth Bale merupakan salah satu pemain kunci Real Madrid.
"Melawan Rusia rasanya akan baik-baik saja, tapi tidak dengan Wales. Mereka bermain sebagai sebuah tim yang selalu melakukan yang terbaik dan memiliki banyak pemain andal yang tentunya dapat membuat perubahan," ujar Kozak, Senin (9/5).
Slovakia akan bertemu Wales di laga perdana Sabtu (11/7). Keduanya pernah berhadapan, yakni di babak kualifikasi Euro 2008, September 2007, dengan Wales memenangi laga 5-2. Kemenangan Wales itu sekaligus membalas kekalahan 1-5 di babak kualifikasi Euro, satu tahun sebelumnya. Berbeda dengan the Dragons, menurut Kozak, Rusia sebagai tim yang berpengalaman justru menjadi lawan sepadan. (AFP/UEFA.com/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved