Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
AREMA FC meluncurkan jersey kandang yang akan digunakan untuk kompetisi Liga 1 2021 bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia, Selasa (17/8).
Jersey kandang Arema FC kali ini berbeda dengan biasanya karena menampilkan kebesaran Indonesia pada masa lampau dengan corak candi.
Salah satu relief yang ditampilkan adalah Kinara Kinari, yang berada di Candi Badut, Kota Malang. Relief ini mengisahkan sepasang wujud yang menjaga mata air. Mata air diartikan Arema FC sebagai bentuk semangat yang harus dijaga.
Baca juga: LIB belum Bisa Pastikan Stadion dan Laga Pembuka Liga 1
Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Permana mengapesiasi jersey baru Singo Edan dengan ikonik kejayaan kerajaan di Malang. Sebab, tidak hanya jadi inspirasi motivasi tim, namun juga memberikan kedekatan emosional kepada publik Malang Raya.
"Semoga tim termotivasi bahwa Malang banyak melahirkan ksatria dan bekerja keras berjuang untuk kejayaan dan prestasi. Demikian pula harapan jersey ini, semoga disambut baik Aremania dan pecinta bola Indonesia," ujarnya.
Sementara, Manager Bisnis Arema FC Yusrinal Fitriandi menambahkan, jersey ini sebenarnya sudah dipersiapkan cukup lama. Dia menyebutkan, ketika bicara tentang masa lampau ada banyak hal yang bisa dipelajari dan dimaknai.
"Terlebih ketika kita bicara tentang candi, secara filosofi tentu sangat kuat dan memiliki makna yang dalam. Ini yang harus kita maknai bersama," jelasnya.
Selain dari sisi filosofi, dari segi wujud bangunan, candi meski sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu tetap kokoh dan memiliki wibawa tersendiri.
“Selain itu, kita juga harus melihat secara wujud dari bangunan candi ini. Zaman berganti hingga ribuan tahun lalu masih tetap berdiri kokoh, kekokohan ini diharapkan menjadi sebuah inspirasi dari perjalanan Arema FC kedepan,” ujar pria yang akrab disapa Inal itu.
Terlepas dari perhatian besar yang mengarah pada filosofi candi yang terpampang dalam jersey home Arema FC ini, kesan keberanian sesuai dengan tema perjuangan pada Hari Kermedekaan Republik Indonesia juga ditampilkan dengan menyelipkan unsur garis merah yang berada di lengan kanan kiri serta di bagian leher serta pundak.
“Arema FC ini tidak hanya sekadar klub sepak bola, di dalamnya ada harga diri yang harus diperjuangkan. Warna garis merah yang ada di lengan, leher serta garis yang menghubungkan di pundak adalah bentuk dari tanggung jawab besar yang harus dituntaskan dengan keberanian,” tegas Inal. (OL-1)
Manajer tim Arema Wiebie Dwi Andriyas bersyukur skuad asuhannya melenggang ke final lagi.
Pada duel babak empat besar yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Rabu (31/7), tim berjuluk Singo Edan itu menang 2-0. Dua gol dari Charles Lokolingoy membuat Arema melaju ke final.
Persis Solo akan sedikit lebih diuntungkan karena bermain di hadapan publik sendiri dan dengan dukungan suporter. Perubahan regulasi membuat suporter tuan rumah berkesempatan datang
AREMA FC dalam misi mempertahankan gelar di ajang Piala Presiden 2024 ini lewat pertandingan melawan Persis Solo digelar di Stadion Manahan,
Laga semifinal akan berlangsung di Stadion Manahan Solo.
Pelatih Persis Solo Milomir Seslija mengatakan timnya akan fokus menjalani pemulihan sebelum menghadapi semifinal Piala Presiden 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved