Desakan Gelar KLB PSSI Terus Bergulir

Haryanto
22/4/2016 10:01
Desakan Gelar KLB PSSI Terus Bergulir
(ANTARA/Wahyu Putro A)

KEINGINAN untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) disuarakan dua tim asal Jawa Tengah, PSIS Semarang dan Persijap Jepara.

PSIS Semarang, kemarin, secara resmi telah melayangkan surat kepada Komite Eksekutif PSSI yang intinya mendesak organisasi sepak bola nasional itu untuk segera menggelar KLB.

Menurut CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya, yang akrab dipanggil Yoyok Sukawi di Semarang, kemarin, usulan tersebut antara lain meminta agar KLB segera digelar dengan agenda mengganti seluruh anggota Komite Eksekutif PSSI, termasuk Ketua Umum La Nyalla Mattalitti.

"Pengurus PSSI sudah tidak dapat menjalankan fungsi. KLB harus digelar secepat- cepatnya dan sesingkat-singkatnya," kata Ketua Komisi E DPRD Jateng itu.

Dalam surat yang disampaikan itu antara lain tertulis, pengurus hasil Kongres PSSI di Surabaya sudah tidak berfungsi dan tidak bisa mengayomi klub-klub anggota. Selain itu, Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti juga sedang tersangkut masalah hukum.

Menurutnya, La Nyalla juga sudah melanggar Kode Etik PSSI, khususnya pasal 3 ayat 1, 2, dan 3. Pasal tersebut berisi prinsip dasar integritas pengurus PSSI.

Poin lain yang tidak kalah penting, imbuh Yoyok, PSSI tidak dapat menggelar kompetisi resmi dalam dua tahun berjalan.

Sementara itu, Komisaris Persijap Jepara Aris Isnandar menyatakan persoalan La Nyalla menjadi tersangka dan berurusan dengan hukum menjadi sinyal penting untuk seluruh klub menyampaikan sikap tegas. "La Nyalla legawa untuk mundur," kata Aris.

Tuntutan agar La Nyala meletakkan jabatan juga dilun-curkan Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan.

Di bagian lain, Manajer Persib Bandung Umuh Muhc-tar berharap kekisruhan PSSI segera diselesaikan. Hal itu terkait dengan kredibilitas tim sepak bola Indonesia berlaga di level internasional.

Reformasi sepak bola
Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatra Selatan, Musni Wijaya, kemarin, mengatakan rencana Presiden Joko Widodo untuk mereformasi sepak bola dianggap memberikan angin segar.

"Kalau memang reformasi sepak bola ini adalah jalan akhir, ya kita sangat berharap agar tidak lama prosesnya," ucap Musni Wijaya.
Hal senada diungkapkan Ketua Asprov PSSI Kalimantan Selatan (Kalsel) Hasnur-yadi Sulaiman dan Ketua PSSI Kabupaten Hulu Sungai Utara (Kalsel) Abdul Wahid.

"Langkah pemerintah untuk mereformasi sepak bola saat ini adalah tepat. Mari kita duduk bersama untuk membenahi persepakbolaan ke arah yang lebih baik," ucap Hasnuryadi yang juga manajer PS Barito Putera.

Ketua Asprov PSSI Jatim, Wardi, di Surabaya, kemarin, menegaskan keinginan di daerah ialah kompetisi berjenjang bisa digelar kembali.

Dari Jakarta, belum genap satu pekan merayakan hari jadi ke-86, PSSI diterpa kabar mengejutkan setelah salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa memilih meletakkan jabatan, kemarin. Saat ditanya apakah keputusannya untuk mundur karena ada desakan dari pihak lain, Gusti Randa pun menyanggahnya.

"Alasan pengunduran diri saya ialah alasan pribadi dan juga saran dari keluarga. Karena hal itu, saya sudah mengirimkan surat pengunduran diri saya," jelas Gusti yang juga Ketua Forum Asprov PSSI itu. (AM/DY/YH/OL/LN/FL/DW/Gnr/Sat/R-1)

haryanto@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya