Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMIMPIN tertinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattalitti, masih belum diketahui rimbanya. Kabarnya, ia melarikan diri dari kasus hukum bak kucing ketakutan menuju ke ‘Negeri Singa’.
Paspornya telah tercabut. Namun, itu tidak menghentikan niatnya untuk menghindar dari proses hukum di Indonesia.
Walaupun begitu, La Nyalla menunjukkan diri tetap punya pengaruh di tubuh PSSI. Bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-86 PSSI, kemarin, taipan asal Surabaya itu akhirnya ‘muncul’ ke permukaan. Sayang, kehadirannya tersebut hanya sebatas surat tanpa raga.
Wakil La Nyalla, Hinca Panjaitan, pun mendapat kehormatan menjadi corong bicara orang nomor satu di PSSI itu. Bak meniru gaya atasannya yang memang terkenal ekspresif, kader Partai Demokrat itu membacakan surat tersebut selayaknya La Nyalla tengah berpidato dengan berapi-api.
Seperti surat sebelumnya yang dibacakan pada pertemuan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI 21 Maret lalu, La Nyalla yang terjerat kasus korupsi itu kembali menuduh pemerintah menzalimi dirinya. Ia mengutip kemenangan di praperadilan (12/4) yang seakan sia-sia setelah Kejaksaan Jawa Timur kembali mengeluarkan surat penetapan tersangka yang baru dengan kasus sama.
“Menggunakan hukum sebagai alat memang bisa dilakukan rezim penguasa untuk memuluskan niatnya. Tetapi ingat, ada yang lebih berkuasa di atas penguasa, yaitu Dia yang menguasai langit dan bumi,” ujar Hinca, mengutip La Nyalla dalam suratnya.
Di sisi lain, pria berdarah Makassar itu terus mengagungkan prinsipnya untuk pantang meminta jabatan. Posisinya sebagai ketua umum PSSI dinilainya sebagai amanah yang akan dipertahankan dengan sekuat tenaga. Hal itu diimplementasikan dengan tetap menjadi ketum PSSI dalam pelariannya menghindari kejaran hukum.
Soal desakan kongres luar biasa (KLB) yang kini bergulir bak bola panas, La Nyalla pun dengan tegas menolak. Ia menilai Kementerian Pemuda dan Olahraga yang seharusnya becermin dengan mencabut surat keputusan (SK) pembekuan PSSI agar sepak bola nasional tidak lagi mati suri.
“Sekali lagi saya tegaskan, PSSI kembali normal bukan ditempuh dengan KLB, tapi dengan cara pemerintah mencabut SK pembekuan PSSI. Pemerintah menaati dan menjalankan keputusan hukum yang telah memerintahkan SK pembekuan dicabut, itu saja,” imbuhnya.
Akan tetapi, pada akhirnya, La Nyalla seharusnya mendengar wejangan dari sosok yang dituakan di PSSI. Secara terbuka, mantan Ketua Umum PSSI Jenderal (Purn) Agum Gumelar meminta La Nyalla pulang dan menghadapi kasus hukum layaknya pejuang perang.
“Saya yakin La Nyalla Mattalitti akan segera kembali untuk menghadapi hukum tersebut dengan jiwa kesatria,” ujar Agum yang menjadi tamu kehormatan dalam perayaan ulang tahun PSSI itu. (Sat/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved