Kasus Damiani, Antitesis La Nyalla

Satria Sakti Utama
08/4/2016 05:00
Kasus Damiani, Antitesis La Nyalla
(AFP/Pablo Bielli)

JUAN Pedro Damiani langsung mengundurkan diri dari jabatannya di Komite Etik FIFA, kemarin.

Itu merupakan langkah yang diambil pria asal Uruguay itu setelah namanya tertera dalam dokumen 'Panama Papers'.

"Kami mengonfirmasi bahwa Damiani mengundurkan diri dari posisinya sebagai anggota Komite Etik FIFA," ujar Juru bicara FIFA Marc Tenbuecken.

'Panama Papers' mengungkapkan firma hukum milik Damiani membantu Eugenio Figueredo--yang kini terjerat kasus korupsi FIFA--membangun perusahaan minyak.

Dia juga menjadi perantara perusahaan asal Nevada, Amerika Serikat, dengan dua koruptor, Hugo Jinkis dan putranya, Mariano, asal Argentina.

Keputusan Damiani untuk menanggalkan jabatannya di Federasi Sepak Bola Dunia itu menjadi antitesis bagi kasus La Nyalla Mattalitti.

Pejabat federasi sepak bola tidak perlu menanti vonis sebagai terpidana atau terjerat kasus hukum yang berkaitan dengan dunia kulit bundar untuk sekadar memutuskan mundur.

Hingga kini, Ketua Umum PSSI itu masih buron setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi di Kadin Jawa Timur.

Namun, ia tetap enggan melepaskan jabatannya, begitu pula segenap pengurus PSSI yang menolak mencopotnya karena alasan belum ada vonis pengadilan.

Sebelumnya, PSSI berkilah kasus hukum La Nyalla tidak ada kaitannya dengan sepak bola.

Hal itu diungkapkan menyangkut desakan mundur mengikuti jejak Sepp Blatter di FIFA.

"Sepp Blatter itu kasusnya terkait permasalahan sepak bola. Beliau tersandung kode etik FIFA. Ada lima pasal yang menyandung dia, sedangkan Pak Nyalla tidak terkait dengan kasus sepak bola. Karena itu, tidak ada korelasi-nya," kata Azwan, kala itu.

Saat menanggapi hal itu, pengamat sepak bola Ferril Hat-tu menilai apa pun kasus hukumnya, La Nyalla seharusnya telah mundur sejak awal.

Walau masih dalam status tersangka, petinggi cabang olahraga seperti PSSI diikat dengan moral untuk bertindak sportif.

"Jadi kalau organisasi itu berbicara statuta, siapa pun dia, bila tersangkut kasus hukum apa pun harus mundur. Ini kan organisasi olahraga yang harus sportif," ujar Ferril.

Terus pantau

Situasi persepakbolaan Indo-nesia kian pelik saja setelah Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti memilih kabur untuk menghindari kasus hukumnya.

Sayangnya, FIFA masih saja memilih pasif dan hanya memantau perkembangan lebih lanjut kondisi PSSI.

Saat dimintai konfirmasi lewat surat elektronik, perwakilan Departemen Media FIFA Alois Hug hanya menyatakan pihaknya masih mengawasi perkembangan di PSSI.

"FIFA terus mengawasi situasi yang terjadi di Indonesia. Kami tidak akan berkomentar lebih jauh saat ini," ujar Hug melalui surat elektronik kemarin.

Di lain pihak, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto meminta Badan Olahraga Profesional Indonesia dan Tim Transisi melakukan jemput bola terkait izin penyelenggaraan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

Hingga saat ini, PT Gelora Trisula Semesta selaku operator belum juga meminta rekomendasi kepada BOPI untuk penyelenggaraan ISC yang akan kick-off, Jumat (15/4). (AFP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya