Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dengan Kemenangan Beruntun, Pep Guardiola Tak Mau Besar Kepala 

Akmal Fauzi
23/2/2021 13:29
Dengan Kemenangan Beruntun, Pep Guardiola Tak Mau Besar Kepala 
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memberi instruksi kepada para pemainnya dari sisi lapangan.(John Walton / POOL / AFP)

MANAJER Manchester City, Pep Guardiola enggan bersikap jumawa atau besar kapala dengan raihan 18 kemenangan beruntun di semua kompetisi.

Di sisi lain, The Citizens akan melanjutkan konsistensi permainan mereka saat bertandang ke Puskas Arena melawan Borussia Monchengladbach, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (25/2) dini hari WIB.

Man City sukses meraih kemenangan ke-18 seusai mengalahkan Arsenal 1-0 di Stadion Emirates pada laga pekan ke-25 Liga Inggris, Minggu (21/2).

Statistik Man City semakin mentereng karena dalam 25 laga terakhir sukses mencetak 59 gol dan baru kebobolan tujuh kali. Konsistensi itu mengantar Man City lolos ke fase gugur Liga Champions dengan status juara grup.

Melawan Monchengladbach, tim Jerman yang dinilai Guardiola tetap harus diwaspadai. Saya belajar ketika saya di Jerman betapa besar, penting dan bersejarahnya tim mereka. Saya menghormati keindahan sepak bola mereka. Saya ingin tiba dalam kondisi terbaik saat kami melawan mereka,” kata Guardiola dilansir laman resmi UEFA.

Guardiola kini berharap Man City bisa menjaga konsistensi karena menurut dia masa-masa akhir kompetisi pasti akan lebih berat.

“Saya terkejut dan terkesan dan begitu juga ketika banyak tim di liga ini kehilangan poin, tapi kami konsisten dalam 2 bulan terakhir,” kata Guardiola.

"Orang terus saja berbicara soal rekor dan kemenangan tetapi untuk melakukan hal ini Anda harus memenangkan pertandingan-pertandingan seperti ini sebanyak mungkin,” lanjutnya.

Sementara bagi, Monchengladbach, ini adalah pertama kalinya mereka bertarung di fase gugur Liga Champions, meskipun mereka pernah mencapai final European Cup di tahun 1977.

Sempat bermain dengan apik di awal musim, Gladbach justru seperti kehabisan bensin setelah memasuki paruh kedua. Setelah meraih serangkaian hasil yang kurang memuaskan, pelatih Marco Rose juga dikabarkan akan meninggalkan klub ke Borussia Dortmund di musim depan.

Gladbach tampaknya tidak memiliki masalah cedera pemain. Breel Embolo bisa memulai serangan untuk menimbulkan ancaman di belakang pertahanan Man City, dengan Denis Zakaria juga kemungkinan masuk ke starting XI untuk memperkuat lini tengah.

Sementara itu, Man City tetap tanpa Nathan Ake yang cedera, tetapi pemain seperti Sergio Aguero dan Kevin De Bruyne siap kembali untuk diturunkan.

"Manchester City dan pelatih yang mereka miliki, mereka memiliki gaya permainan yang sangat khusus. Kami tahu di mana letak kekuatan mereka. Mereka memiliki beberapa pemain yang fantastis, seperti dari (Sergio) Aguero, Riyad Mahrez, (Raheem) Sterling dan Kevin De Bruyne. Ini akan menjadi pertandingan yang hebat,“ kata Marcus Thuram, penyerang Monchengladbach. (Mal/UEFA/BBC/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya