Adu Genius si Api dan si Es

Berbagai sumber/Sat/R-4
27/2/2016 00:45
Adu Genius si Api dan si Es
(AP/MASSIMO PINCA/JON SUPER)

JIKA dilihat dari reputasi di atas lapangan, Juergen Klopp dan Manuel Pellegrini bagaikan api dan es.

Saking berbedanya, yang satu bisa menghidupkan suasana dengan energi, aksi teatrikal, dan pembawaannya yang meledak-ledak, sedangkan yang satu lagi bisa membunuh mood dengan mimiknya yang lesu, dingin, dan nyaris membosankan.

Ketika keduanya bertemu di final Piala Liga Inggris di Wembley, Minggu (28/2) malam, mereka pun akan datang dengan misi yang berbeda 180 derajat.

Klopp bersama Liverpool menyasar trofi untuk melanggengkan rezimnya di masa depan, sedangkan Pellegrini ingin menjadi juara bersama Manchester City sebagai kado perpisahan.

Ya, juru taktik asal Cile itu dipastikan tak lagi menukangi the Citizens selepas musim ini berakhir.

Pria yang kini menangani Bayern Muenchen, Pep Guardiola, sudah diumumkan oleh klub bakal menangani Sergio Aguero dkk dengan kontrak selama tiga tahun.

Pengakuan tentang betapa Klopp dan Pellegrini ialah antitesis hidup sudah terlihat sejak keduanya bertemu pada April 2013 lalu.

Saat itu tim yang ditangani Klopp, Borussia Dortmund, bertemu dengan klub besutan Pellegrini, Malaga, di leg kedua perempat final Liga Champions.

Pellegrini mengakui dirinya ialah pelatih yang pasif dan seperti tidak memiliki semangat.

Sebaliknya, Klopp menganalogikan energinya bak generator yang mampu mewujudkan setiap hal mustahil menjadi mungkin untuk diselesaikan.

Di lapangan, meski karakter keduanya terlihat berbeda, mereka sama-sama menyukai sepak bola menyerang.

Untuk itu, di Wembley nanti publik berhak menantikan laga yang penuh dengan serangan sambil berharap lahirnya banyak gol.

Pria asal Jerman itu bahkan mengatakan gaya bermain the Reds saat ini disebut 'gegenpressing'.

Itu skema yang memerintahkan seluruh pemain untuk merebut kembali bola ketika mereka kehilangan penguasaan meski berisiko menambah daftar pemain cedera karena sangat mengandalkan kekuatan fisik.

Klopp pun menjamin pasukannya siap kembali melakukan 'gegenpressing' terhadap 'Manchester Biru' demi trofi pertama di era kepemimpinannya.

Apalagi, the Reds baru saja menyingkirkan Augsburg di 32 besar Liga Europa berkat kemenangan tipis 1-0.

"Kami tampil bagus malam ini dan itu cukup untuk menjadi modal berharga untuk menghadapi City, apalagi kami juga menang sehingga kondisi mental kami juga bagus," kata Klopp.

Di kubu City, Pellegrini juga siap meluncurkan amunisi di lini depan yang dihuni para striker kelas satu.

Sergio Aguero fit setelah mencetak gol pembuka saat timnya membantai Dynamo Kiev 3-1 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Begitu pula Raheem Sterling yang melayangkan assist dan para gelandang semisal David Silva dan Yaya Toure, mereka juga telah fit.

Eks juru taktik Real Madrid itu berharap timnya bisa mengulang penampilan impresif di Ukraina sehingga membuka peluang untuk mengulang kesuksesan di musim perdananya, yakni dengan mengawinkan trofi Liga Primer dengan Piala Liga Inggris.

"Kami akan menjalani laga sulit melawan Liverpool dan saya harap penampilan seperti ini bisa kembali diperagakan sehingga kami membawa pulang trofi pertama musim ini," ujar Pellegrini.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya