Eksodus para Bintang Mulai Cemaskan Eropa

Berbagai sumber/Sat/R-3
20/2/2016 03:45
Eksodus para Bintang Mulai Cemaskan Eropa
()

EKSODUS para bintang sepak bola ke Liga Super Tiongkok (CSL) tidak urung memicu kekhawatiran sejumlah pihak, misalnya, Arsitek Arsenal Arsene Wenger.

Ia mengingatkan agar Liga Primer Inggris memasang kuda-kuda atas manuver 'Negeri Tirai Bambu' yang berani merekrut bintang-bintang sepak bola dengan harga selangit.

Menurutnya, dengan kekuatan finansial klub-klub Tiongkok saat ini, bukan tidak mungkin eksodus para bintang sepak bola ke 'Negeri Panda' itu akan berlanjut.

Apalagi, faktor politis juga sangat mendukung kemungkinan itu.

Menurut the Professor, aktivitas 'gila-gilaan' Tiongkok pada bursa transfer pemain bukan tidak mungkin bisa meredupkan pamor Liga Primer di masa depan.

Saat ini saja nilai total transfer klub-klub Tiongkok sudah mencapai 259 euro (Rp3,9 triliun).

Nilai itu melebihi total belanja pemain klub-klub Liga Primer Inggris pada musim dingin ini yang 'hanya' 247 euro (Rp3,7 triliun).

Mereka juga menguasai enam dari 10 daftar pembelian pemain termahal.

Bahkan, tiga di antaranya tercatat sebagai pemain termahal saat ini.

Salah satunya gelandang Brasil Alex Teixeira.

Ia menjadi pemain dengan mahar termahal pada Januari lalu.

Dengan nilai transfer menyentuh angka 38,5 juta pound sterling atau senilai Rp748 miliar, mantan pemain Shaktar Donetsk itu resmi berseragam klub Tiongkok, Jiangsu Suning.

Nilai transaksi Liga Super Tiongkok bahkan diprediksi semakin melambung karena bursa transfer pemain baru ditutup pada 26 Februari nanti.

"Dengan kekuatan finansial mereka, tentu saja kita patut merasa cemas. Mereka bisa memindahkan seluruh liga Eropa ke Tiongkok," ujar Wenger.

Meski begitu, sang 'Profesor' tidak yakin aksi 'gila-gilaan' Tiongkok itu akan berlangsung lama.

Ia pun mengingatkan publik tentang pengalaman Jepang yang pernah melakukan hal serupa.

Namun, hal itu kini sudah tidak lagi terjadi.

"Saya tidak tahu seberapa dalam ambisi mereka, tapi jika ada ambisi politik yang kuat, kita patut waspada," lanjut Wenger.

Juru taktik asal Prancis itu memang layak cemas.

Berbeda dengan klub-klub di Timur Tengah atau liga sepak bola Amerika serikat (MLS) yang biasanya memburu pemain yang sudah hampir 'habis', klub-klub Tiongkok lebih suka memilih pemain yang masih 'segar'.

Terlebih, nilai hak siar televisi Liga Super Tiongkok terus menanjak tajam.

Tercatat, dalam lima tahun, nilai hak siar Liga Super Tiongkok mencapai nilai 830 juta pound sterling atau Rp16 triliun.

Hal itu membuat pelatih Shanghai SIPG FC, Sven Goran Eriksson, percaya di masa mendatang klub-klub Tiongkok mampu merekrut pemain kaliber megabintang, seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

"Tahun ini Tiongkok terlihat mendominasi. Klub-klub Tiongkok mampu menentukan keinginan mereka pada klub besar Eropa ketika mereka datang dengan dananya. Nama-nama seperti Lionel Messi, Ronaldo, (Wayne) Rooney, bukan tidak mungkin akan segera datang ke Tiongkok," ujar mantan arsitek Inggris itu.

Prediksi Eriksson memang bukan isapan jempol.

Kapten sekaligus penyerang Manchester United Wayne Rooney dilaporkan telah digoda klub Tiongkok, Shanghai Shenhua.

Saat ini Shanghai Shenhua disebut telah mengirim proposal senilai 27 juta pound sterling kepada 'Setan Merah'.

Proposal itu diprediksi bisa meningkat menjadi 75 juta euro di luar nilai kontrak Wayne Rooney.

Bukan itu saja, Rooney juga diiming-imingi gaji selangit, yaitu 500 ribu pound sterling per pekan atau Rp9,7 miliar rupiah.

Gaji itu hampir dua kali lipat bayaran Rooney di MU saat ini.

"Saya pikir akan ada lebih banyak aktivitas di transfer musim panas. Tapi ini sangat sulit diprediksi dari dampak yang akan terjadi. Jika tidak ada yang lain, liga Tiongkok ialah pasar berguna lainnya jika kami menjual pemain," tukas wakil ketua eksekutif Manchester United, Ed Woodward.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya