Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BRASIL sejatinya mencetak tiga gol ke gawang Venezuela di laga kedua penyisihan Grup A Copa America 2019, kemarin. Namun, tiga poin gagal didapat 'tim Samba' dari laga di Stadion Arena Fonte Nova, Salvador, Brasil, tersebut.
Penggunaan video assistant referee (VAR) menjadi biang tertundanya langkah Brasil ke perempat final. Wasit asal Cile Julio Bascunan membatalkan gol Gabriel Jesus (60') dan Philippe Coutinho (83') setelah melihat tayangan VAR, sedangkan gol Roberto Firmino (38') dianulir karena Bascunan menilai terjadi pelanggaran terhadap pemain belakang Venezuela Mikel Villanueva sesaat sebelum gol tercipta.
Walau dirugikan dengan pemakaian VAR di Copa America 2019, pelatih Brasil Tite tidak mau ambil pusing. Bahkan, Tite menyebut keputusan wasit menganulir gol Jesus dan Coutinho tepat.
"VAR telah benar. Mereka (wasit) telah mengambil keputusan yang benar terhadap dua gol itu. Saya sama sekali tidak menuntut," ungkap Tite.
Hanya menambah satu poin membuat Brasil harus menunda langkah ke perempat final. Walau demikian, Brasil yang akan menghadapi Peru di laga terakhir Grup A masih memimpin dengan poin empat dari dua laga.
Sementara itu, pelatih Venezuela Rafael Dudamel mengaku senang dengan hasil yang didapat tim asuhannya. Ia bahkan menyebut pemain Venezuela nyaris tampil sempurna menghadapi Brasil yang memiliki kualitas lebih tinggi.
"Penampilan hari ini sangat penting. Namun, hasil imbang dengan Brasil tidak akan berarti jika kami tidak lolos dari grup," jelas Dudamel.
Imbang melawan Brasil membuat Venezuela mampu menjaga asa lolos ke perempat final. Dari dua laga, Venezuela mendulang dua poin setelah di laga pertama bermain 0-0 dengan Peru.
Sementara itu, Peru di laga kedua sukses mendulang poin maksimal setelah menundukkan Bolivia 3-1 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro. Tiga gol kemenangan Peru disumbang Paolo Guerrero (45'), Diego Farfan (55'), dan Edison Flores (96'). Satu gol Bolivia dicetak Marcelo Moreno (28') dari titik penalti.
Peru kini telah mendulang empat poin dan membayangi Brasil di posisi kedua, sedangkan Bolivia, yang di laga perdana kalah 0-3 dari Brasil, berada di posisi juru kunci dengan poin nol. "Kami sempat ragu dan kehilangan ketenangan saat lawan unggul lebih dulu. Namun, kami akhirnya mampu bangkit dan menang," ungkap Guerrero.
Wajib menang
Dalam lanjutan penyisihan Grup C, favorit juara Uruguay akan ditantang Jepang di Arena do Gremio, Porto Alegre, besok. Bagi Uruguay, yang di laga pertama menundukkan Ekuador 4-0, kemenangan atas Jepang akan memastikan tiket ke perempat final dalam genggaman. Sementara itu, bagi Jepang yang dibantai Cile 0-4 di laga pertama, kemenangan di laga kedua ini akan menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.
Di atas kertas, Uruguay yang unggul kualitas pemain tidak akan sulit menundukkan Jepang. Kemenangan besar atas Ekuador menunjukkan kekuatan Edinson Cavani dan kolega sepertinya tidak akan mampu dihadang 'tim Samurai Biru'. (AFP/R-1)
Timnas Indonesia naik satu peringkat meski tidak menjalani pertandingan yang masuk dalam kalender FIFA disebabkan pergerakan peringkat selepas Euro 2024 dan Copa America.
Inter Miami yang tidak diperkuat Lionel Messi berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Toronto FC pada laga lanjutan MLS 2024 di Stadion Chase, Florida, Kamis (18/7).
Dengan tambahan 90,47 poin, Timnas Spanyol, yang sudah mengumpulkan 1.820,39 poin naik lima setrip ke peringkat tiga FIFA, dari sebelumnya di posisi kedelapan FIFA World Ranking.
Ramon Jesurun dijadwalkan mendatangi pengadilan pada Senin sore (15/7) waktu setempat atau Selasa (17/7) WIB.
Karier internasional Di Maria bersama Argentina dengan 31 gol dan 32 assist dari total 145 caps sejak debutnya pada September 2008 atau 16 tahun yang lalu.
Hasil ini membuat Argentina meraih 16 trofi juara Copa America. Jumlah itu melewati rival mereka, Uruguay yang meraih 15 trofi dan terakhir kali menjadi kampiun pada edisi 2011.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved