Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TUAN rumah Brasil mendapatkan modal yang sangat bagus dari laga perdana di Copa America saat melawan Bolivia di Stadion Morumbi, Sao Paulo, Brasil, kemarin. Tim Samba yang berada di Grup A membungkam Bolivia melalui tendangan Philippe Coutinho pada menit ke-50 dan ke-53 serta Everton Soares pada menit ke-85.
Tim tuan rumah Brasil menekan sejak awal laga dan memperoleh peluang berbahaya pertama mereka pada menit ke-11 ketika Coutinho dengan Thiago Silva bekerja sama tetapi tak membuahkan goal.
Dominasi Brasil tidak membuahkan hasil gol hingga turun minum. Para suporter tuan rumah yang memenuhi 70% kursi di Stadion Morumbi pun mencemooh skuat Brasil yang tanpa diperkuat penyerang klub Paris Saint-Germain, Neymar Jr, karena cedera pergelangan kaki kanannya.
Suporter tuan rumah melontarkan cemooh-an sebagai bentuk ungkapan kecewa. Mereka tidak puas dengan penampilan skuat Brasil sebagai tim yang telah mengoleksi delapan gelar juara Copa America.
Setelah turun minum, tim asuhan pelatih Adenor Leonardo Bacchi atau lebih populer disapa Tite itu mendapatkan hadiah penalti. Penalti diraih setelah tendangan Richarlison mengenai lengan pemain Bolivia, Adrian Jusino, dan wasit Nestor Pitana menunjuk titik putih karena VAR menggambarkan itu merupakan pelanggaran.
Kesempatan itu tak disia-siakan Coutinho yang menjadi algojo. Kendati tembakannya tertebak penjaga gawang Carlos Lampe, laju bola lebih cepat. Brasil pun membuka keunggulan 1-0 atas Bolivia pada menit ke-50.
Hanya 3 menit berselang, tim yang dijuluki Verde-Amarela itu menggandakan keunggulan lewat gol kedua Coutinho yang dicetaknya lewat sundulan menyambut umpan silang matang dari Roberto Firmino.
Dengan unggul 2-0, tim tuan rumah kian kepercayaan diri dan mendominasi menguasai jalannya laga, hasilnya Everton memperbesar keunggulan Brasil pada menit ke-85 hanya 4 menit setelah ia masuk menggantikan David Neres.
Menanggapi cemoohan para suporternya, Tite tidak menunjukkan kemarahan. Justru pelatih berusia 58 tahun tersebut merasa 'berterima kasih'. "Kami merasakan ini (cemoohan)...para pemain muda merasakan ini, pelatih juga merasakan," ucap Tite.
"Kami perlu memahaminya. Jika kami bagus dan menciptakan kemenangan, mereka akan bertepuk," tambahnya.
Uruguay lebih diunggulkan
Tim Uruguay akan mengawali laga di Copa America dengan melawan Ekuador di Estadio Mineirao, Brasil, besok. Kedua tim tersebut tergabung di Grup C bersama Jepang dan Cile.
Skuad bertabur bintang milik Uruguay akan berusaha keras dalam ajang ini supaya trofi tertinggi di Amerika Selatan bisa kembali mereka dapatkan. Tim berjuluk La Celeste itu hingga kini masih memegang predikat juara terbanyak Copa America dengan jumlah gelar sebanyak 15 kali.
Pada musim itu, Luis Suarez dan kolega berhasil mencukur Paraguay di babak final dengan skor telak 3-0 di Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti, Buenos Aires.Kerinduan akan gelar juara tentu Uruguay bakal tampil maksimal. (AFP/Cah/R-3)
Timnas Indonesia naik satu peringkat meski tidak menjalani pertandingan yang masuk dalam kalender FIFA disebabkan pergerakan peringkat selepas Euro 2024 dan Copa America.
Inter Miami yang tidak diperkuat Lionel Messi berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Toronto FC pada laga lanjutan MLS 2024 di Stadion Chase, Florida, Kamis (18/7).
Dengan tambahan 90,47 poin, Timnas Spanyol, yang sudah mengumpulkan 1.820,39 poin naik lima setrip ke peringkat tiga FIFA, dari sebelumnya di posisi kedelapan FIFA World Ranking.
Ramon Jesurun dijadwalkan mendatangi pengadilan pada Senin sore (15/7) waktu setempat atau Selasa (17/7) WIB.
Karier internasional Di Maria bersama Argentina dengan 31 gol dan 32 assist dari total 145 caps sejak debutnya pada September 2008 atau 16 tahun yang lalu.
Hasil ini membuat Argentina meraih 16 trofi juara Copa America. Jumlah itu melewati rival mereka, Uruguay yang meraih 15 trofi dan terakhir kali menjadi kampiun pada edisi 2011.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved