Portugal Membidik Trofi Kedua

Agus Triwibowo
16/6/2017 05:02
Portugal Membidik Trofi Kedua
(AFP PHOTO / Roman Kruchinin)

PORTUGAL tampil pada ajang Piala Konfederasi tahun ini di Rusia dengan predikat juara 'Benua Biru' yang diraihnya di Prancis pada 2016. Harus bersaing dengan juara-juara benua, pelatih Fernando Santos menyatakan saatnya Portugal meraih gelar global untuk kali pertama demi melengkapi trofi Euro 2016. "Ini kompetisi yang sangat sulit, tetapi Portugal tetap menjadi salah satu kandidat juara," tandas pelatih berusia 62 tahun itu optimistis. Dengan dimotori pemain terbaik dunia empat kali, Cristiano Ronaldo, skuat 'Brasil Eropa' itu menjadi salah satu kekuatan selain kampiun dunia 2014, Jerman.

Portugal bakal menjalani laga pertama penyisihan Grup A dengan menghadapi Meksiko, kampiun Zona CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia), Minggu di Kazan.
"Kami selalu menghadapi tanggung jawab untuk setiap pertandingan dengan keinginan menang," tegas Santos lagi. Tahun lalu, lanjut Santos, Portugal juga tampil di Euro 2016 dengan bidikan juara. "Saya menyatakan kami bukan favorit, tetapi kami kandidat juara. Saya memiliki keyakinan seperti itu saat ini," tegasnya. Piala Konfederasi merupakan ajang empat tahunan yang dilangsungkan setahun sebelum gelaran Piala Dunia.

Tim yang tampil merupakan juara-juara di enam zona sejagat, tim juara dunia, serta tim tuan rumah Piala Dunia. Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 bakal menguji kesiapan lewat ajang Piala Konfederasi yang dilangsungkan mulai 17 Juni hingga 2 Juli mendatang. Empat kota menggelar pertandingan penyisihan grup hingga final, yakni Kazan, Saint Petersburg, Moskow, dan Sochi. Portugal berada di Grup A bakal bersaing dengan tuan rumah Rusia, Meksiko, dan Selandia Baru. Grup B diisi juara dunia Jerman, kampiun Afrika Kamerun, juara Asia Australia, dan tim terbaik Amerika Selatan, Cile.

Bintang muda
Di bagian lain, tim juara dunia Jerman bakal menonjolkan bintang muda untuk bersaing di Grup B. Der Panzer menjadikan Piala Konfederasi sebagai ajang pematangan bintang muda mereka. Pada 2005 Jerman memunculkan Bastian Schweinsteiger dan Lukas Podolski yang tampil menjadi bintang di Piala Dunia 2006. Jerman memang gagal juara, tetapi kedua pemain tersebut yang memberikan kontribusi saat der Panzer juara dunia, selang delapan tahun kemudian. Pelatih Jerman Joachim Loew bakal mendapat dukungan dari empat bintang muda berusia 20-an, yakni Joshua Kimmich, Sandro Wagner, Niklas Sule, dan Julian Brandt.

Kimmich biasa beroperasi di sektor tengah, tapi memiliki kepiawaian mengisi sisi kanan lapangan. Posisi yang serupa dengan Philipp Lahm yang telah memutuskan pensiun dari timnas Jerman. Niklas Sule mengisi posisi bek sentral, sedangkan Wagner menjadi striker agresif, serta Brandt yang mapu berperan sebagai playmaker. Namun, Brandt tidak ingin terlalu terbenani kala tampil di Rusia. "Saya belum tertarik dengan gelar saat ini. Saya hanya tertarik untuk melihat bagaimana perkembangan saya sebagai seorang pemain sepak bola," tandasnya. (AFP/fifa.com/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya