Lampu Kuning untuk Taegeuk Warriors

Asni Harismi
15/6/2017 01:30
Lampu Kuning untuk Taegeuk Warriors
(AFP PHOTO / KARIM JAAFAR)

KOREA Selatan masih berpeluang besar mendampingi Iran sebagai wakil Asia yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2018. Namun, kekalahan 2-3 dari Qatar di pertandingan ke-8 kualifikasi Grup A, Rabu (14/6), membuat Federasi Sepak Bola Korsel (KFA) meradang. KFA akan menggelar pertemuan teknis pada Kamis (15/6). Salah satu agendanya membicarakan kelanjutan kontrak dengan pelatih timnas Korsel, Uli Steilike. Bagi KFA, Taegeuk Warriors julukan timnas Korsel seharusnya bisa menang mudah atas Qatar, tim yang tak pernah menang atas tim 'Negeri Ginseng' itu dalam 32 tahun terakhir.

"Ini krisis besar, kami kalah dalam pertandingan yang seharusnya kami menangi. Kini, peluang kami lolos ke Piala Dunia 2018 berada di bibir jurang," ujar juru bicara KFA, Cho Jun-heon. Dalam laga di Jassim bin Hamad Stadium, Doha, Qatar, tuan rumah memimpin 2-0 terlebih dahulu lewat Hassan Al Haydos (25') dan Akram Afif (51'). Ki Sung-yeung (62') dan Hwang Hee-chan (70') membuat skor imbang. Namun, Al Haydos menyarangkan gol keduanya menit ke-74. Tim tamu tak bisa membalas.

Pertandingan malam itu diwarnai aksi berbau politik yang dilakukan para pemain Qatar. Dalam sesi latihan, mereka mengenakan kaus bergambar pemimpin negara tersebut sebagai simbol perlawanan atas aksi embargo yang dilakukan negara-negara Timur Tengah terhadap Qatar. Al Haydos bahkan mengibarkan kaus itu ketika me-rayakan gol pertamanya. Aksi itu membuat Qatar di ambang sanksi. Akan tetapi, hingga kemarin belum ada pernyataan resmi dari FIFA.

Di luar polemik itu, Stielike mengaku bertanggung jawab atas kekalahan ketiga yang diderita timnya di kualifikasi itu. Namun, ia tak ingin lantas undur diri dan menyerahkan nasib sepenuhnya kepada KFA. Stielike bukan satu-satunya pelatih yang berada di ujung tandung setelah laga ke-8. Juru taktik timnas Jepang, Vahid Halilhodzic, juga akan diadili setelah tim 'Samurai Biru' hanya imbang 1-1 dengan Irak dalam laga di Teheran, Iran, Rabu (14/6).

"Kami bahkan berpotensi kalah, kami harus merasa bersyukur bisa meraih poin dari sini," keluh Presiden Federasi Sepak Bola Jepang (JFA), Kozo Tashima, kepada kantor berita Kyodo. Isu pemecatan Halilhodzic sudah bergaung lama menyusul rumor yang menyebut para fan tidak menyukai gaya permainan yang diterapkan pada Keisuke Honda dkk.
Meski demikian, pelatih asal Bosnia itu bisa bertahan jika mampu memenangi satu dari dua laga sisa melawan Australia dan Arab Saudi sehingga lolos ke Rusia 2018.

Kontras
Pelatih Tiongkok, Marcello Lippi, marah besar atas keputusan wasit Ammar Aljneibi yang memberi tendangan bebas kepada Suriah di masa injury dalam laga ke-8 Grup A. Akibatnya, mereka harus mengakhiri laga dengan skor imbang 2-2. Hasil itu membuat harapan tipis tim 'Tirai Bambu' untuk berlaga di Rusia 2018 pupus sudah. Para pendukung timnas pun meluapkan kemarahan kepada mantan pelatih timnas Italia itu. Sebaliknya, Lippi juga menyalurkan kekesalannya kepada sang pengadil lapangan.

"Kami brhak mendapat tiga angka. Saya tidak mengerti alasan wasit memberi tendangan bebas di saat krusial itu," kilah Lippi. Dengan hasil itu, satu-satunya cara Tiongkok tetap menghidupkan peluang ke Piala Dunia 2018 ialah dengan finis di peringkat tiga sehingga akan berlaga di play-off zona Asia. Untuk mencapai hasil itu, Tiongkok wajib menyapu bersih dua laga sisa, salah satunya dengan menang besar atas Uzbekistan. (AFP/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya