Keangkeran Marora Terhenti

Satria Sakti Utama satria@mediaindonesia.com
05/5/2017 00:30
Keangkeran Marora Terhenti
(Pemain Bali United, Irfan Bachdim (kanan), berusaha melewati hadangan pemain Semen Padang Irsyad Maulana dalam lanjutan pertandingan kompetisi Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. ANTARA/NYOMAN BUDHIANA)

TREN positif PSM Makassar di ajang kompetisi Liga 1 terus berlanjut. Saat menghadapi tuan rumah Perseru Serui di Stadion Marora kemarin, ‘Juku Eja’ meraih kemenangan 2-1.
Kemenangan tersebut membuat PSM menjadi tim pertama yang mampu menundukkan Perseru di Stadion Marora dalam tiga tahun terakhir. Perseru yang dibesut pelatih Yusak Sutanto terakhir kali menelan kekalahan ialah di depan publik sendiri pada ajang Indonesia Super League (ISL) 2014 saat ditundukkan Persebaya Surabaya.

PSM datang ke Serui dengan kepercayaan diri tinggi berkat raihan tujuh poin dari tiga laga awal. Target tiga poin coba direalisasikan. Hal itu mereka lakukan demi merebut pucuk klasemen sekaligus membalas kekalahan di Marora pada ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Kemenangan atas Perseru membuat PSM menem­pati posisi puncak klasemen sementara dengan poin 10 dari empat laga.

Tuan rumah sempat meng­ungguli tim tamu berkat gol Omar Zeineddine pada menit ke-30. Namun, sebelum jeda, pasukan ‘Juku Eja’ berhasil menyamakan skor. Gol penyeimbang lahir dari kaki pemain asal Brasil Reinaldo Costa.

PSM membuat pendukung tuan rumah terdiam hanya 3 menit setelah jeda. Skuat asuhan Robert Rene Alberts itu malah berganti unggul berkat gol Titus Bonai. Skor 2-1 bertahan hingga akhir pertandingan. Di laga lain, Bali United sukses menuai kemenangan kedua secara beruntun. Kala bermain di depan pendukung sendiri di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali United yang ditukangi Eko Purjianto menang 2-0.

Karena bermain di kandang, Bali United tampil penuh percaya diri. Irfan Bachcim dan kawan-kawan terus menekan sejak awal pertandingan. Bali United membuka kemenangan melalui gol yang dicetak Marcos Flores saat laga baru berjalan 13 menit. Di babak kedua, Bali United menggandakan keunggulan lewat gol Sylvano Comvalius di menit ke-68.
Tambahan tiga poin membuat Bali United telah mendulang 6 poin, sedangkan Semen Padang, yang baru sekali menelan kekalahan, mendulang 7 poin.

Terancam hukuman
Insiden pemukulan yang dilakukan kapten PS TNI Abduh Lestaluhu terhadap penyerang asing Bhayangkara FC Thiago Furtuoso saat kedua tim bersua pada Sabtu (29/4) pekan lalu mulai disidangkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Abduh mengakui segala kesalahan sebagai bentuk ke­khilafan dan siap menerima hukuman.
“Tidak ada provokasi, hanya situasi lapangan. Sebenarnya bukan emosi, melainkan mungkin saya saja yang khi­laf. Namun, apa pun sanksi itu akan saya terima dengan lapang dada,” ujar pemain berusia 23 tahun ini.

Dengan berkaca pada kasus sebelumnya yang dilakukan pemain PSM Makassar Ferdinand Sinaga, Abduh amat berpeluang dikenai hukuman larangan bermain dalam empat laga. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Joko Driyono pun seakan tidak menampik hal itu. “Komdis sudah ada case yang sudah mengambil keputusan. Tentu ini akan menjadi referensi untuk keputusan-keputusan selanjutnya,” jelasnya.

Namun, sebagai otoritas sepak bola Indonesia, PSSI tidak ingin menjamin tindakan Abduh atau Ferdinand tidak akan terjadi di kemudian hari. Joko hanya berpendapat setiap pemain yang melakukan pemukulan harus dihukum.
“Regulator PSSI dan pengelola tidak akan menjamin pelanggaran itu tidak terulang, yang harus dijamin setiap pelanggaran dihukum,” tukasnya. (YH/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya