Ronaldo Tebar Pesona

Satria Sakti Utama satria@mediaindonesia.com
04/5/2017 06:00
Ronaldo Tebar Pesona
(AFP PHOTO / JAVIER SORIANO)

KETIKA Cristiano Ro­naldo memasuki usia 32 tahun, banyak pi­hak berpendapat penyerang Real Madrid itu telah habis. Namun, trigol ke gawang Atletico Madrid yang mengantar Madrid menang 3-0 pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa, kemarin, menjadi bukti Ronaldo dapat terus meroket. Catatan tiga gol itu kini membuat CR7 sapaan Ronaldo menyamai rekor tujuh kali trigol terbanyak kompetisi tertinggi Eropa yang sebelumnya hanya dimiliki Lionel Messi. Di Liga Champions musim ini, CR7 telah mengoleksi 10 gol, sedangkan Lionel Messi mencetak 11 gol. Penampilan Ronaldo sangat mengesankan sekaligus sempurna dalam derbi di Santiago Bernabeu. Kombinasi penempat­an posisi yang baik ditambah ketenangan dalam mengkonversi setiap peluang memaksa Antoine Griezmann dkk hanya terpana.

Kapten timnas Portugal mengawali pesta dengan tandukan saat laga baru berjalan 10 menit. Ia menggandakannya pada menit ke-73 sebelum menutup pesta, 4 menit jelang bubaran, berkat umpan matang yang disodorkan Lucas Vazquez. “Saya mengulanginya sekali lagi. Saya hanya ingin Anda berhenti mencemooh. Saya akan mencoba yang terbaik seperti seharusnya,” kata Ronaldo. Sejauh ini Ronaldo semakin memperpanjang rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Champions dengan 104 gol. Rekor itu bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan Atletico Madrid sebagai sebuah tim. Luar biasanya lagi, Ronaldo menjadi satu-satunya pemain yang sukses menjebol gawang Los Colchoneros--juluk­an Atletico--sebanyak tiga kali per pertandingan sepanjang musim ini.

Selain faktor Ronaldo, dominasi Real Madrid terjadi berkat peran krusial lini tengah. Berdasarkan statistik, tiga gelandang Los Galacticos, Luka Modric, Isco, serta Toni Kroos, sukses mencatatkan akurasi umpan di atas 94%. Meskipun demikian, Zizou sapaan pelatih Madrid Zinedine Zidane meminta anak didiknya untuk tidak tinggi hati demi menatap pertemuan kedua di Vicente Calderon, pekan depan. “Anda melihat papan skor itu menunjukkan kami bermain luar biasa, tetapi masih ada laga kedua. Kami akan kesulitan di kandang mereka, itu pasti,” jelas legenda sepak bola Prancis itu.

Griezmann membatu
Penyebab kekalahan telak the Atleti ialah membatunya penyerang andalan Antoine Griezmann. Striker Prancis itu terdeteksi gagal memberikan kontribusi maksimal, bahkan bisa dibilang sangat buruk. Ia tidak pernah sekali pun mencatatkan tendangan, menciptakan kesempatan, bahkan untuk sekadar menyentuh bola di kotak penalti Real Madrid.
Kesulitan Griezmann juga disebabkan padunya pertahanan tim tuan rumah. Gawang Madrid yang dikawal Keylor Navas bahkan tidak sekali pun terancam sepanjang pertandingan. Seusai laga, pelatih Diego Simeone menyatakan tidak patah arang. “Masih ada laga kedua. Banyak orang mungkin mengatakan itu mustahil, tapi tidak bagi saya,” tegas pelatih Argentina tersebut. (AFP/Goal/UEFA/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya