Semifinal Rasa Partai Pamungkas

Satria Sakti Utama
22/4/2017 06:01
Semifinal Rasa Partai Pamungkas
()

MOMEN kebahagiaan saat merengkuh La Decima (2014) dan La Undecima (2016) tak pernah lepas dari ingatan Real Madrid.

Saat itu mereka mampu menaklukkan tim yang sama, yakni Atletico Madrid, untuk mengoleksi gelar juara ke-10 dan ke-11 Liga Champions sepanjang sejarah klub.

Tahun ini sang rival sekota kembali akan berhadapan di pentas tertinggi klub-klub Eropa itu.

Namun, derby Madrid kali ini bukan terjadi di partai pemungkas, melainkan di semifinal.

Bicara rekor pertemuan, el Real kembali menjadi favorit untuk melangkah ke final.

Selain dua kemenangan itu, tim penghuni Santiago Bernabeu itu memenangi partai perempat final Liga Champions kontra the Atleti pada musim 2014-2015 lalu meski hanya dengan agregat tipis 1-0.

Selain itu, Los Blancos tengah garang berkat torehan 100 gol yang baru saja dibukukan sang megabintang, Cristiano Ronaldo.

Mereka juga menjadi satu dari dua tim selain Juventus yang belum merasakan kekalahan.

"Kesalahan kecil saja akan berdampak besar di semifinal, apalagi kami dua tim yang saling mengenal," ujar Direktur Real Madrid, Emilio Butragueno.

Satu hal yang masih menjadi pekerjaan rumah pelatih Zinedine Zidane ialah lini belakang yang keropos.

Dalam 10 laga, mereka sudah kebobolan 15 gol.

Faktor ini bisa menjadi peluang terbesar Atletico untuk membalas hattrick kekalahan mereka sebelumnya.

Antoine Griezmann akan menjadi tumpuan sebagai juru gedor karena telah mencetak 5 gol.

Kembali diuji

Di partai empat besar lainnya, AS Monaco akan menantang tim yang tengah menjadi sorotan karena menyingkirkan Barcelona di perempat final, Juventus.

Keduanya sudah pernah bertemu di semifinal Liga Champions 1997-1998 dengan i Bianconeri menang agregat 6-4.

Juve juga menyingkirkan wakil Prancis itu di perempat final 2014-2015.

Bahkan, secara keseluruhan, tim berjuluk 'Nyonya Tua' itu tak pernah tersingkir di semifinal ketika berhadapan dengan tim asal Ligue 1.

Meskipun demikian, tahun ini Monaco akan tampil dengan kepercayaan diri yang lebih baik.

Mereka merupakan satu-satunya semifinalis yang konsisten mencetak tiga gol tiap laga dalam empat pertarungan di babak knock-out.

Dari 12 gol itu, 5 di antaranya dibukukan striker remaja, Kylian Mbappe.

"Kami akan membalas dendam atas kekalahan pada 2015. Tahun ini, kami jelas tampil jauh lebih baik," ujar Wakil Presiden Monaco, Vadim Vasilyev.

Rekor ini akan menjadi ujian berikutnya bagi Juventus yang sejauh ini menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Eropa.

Dalam 10 laga sejak fase grup Liga Champions musim ini, mereka baru kebobolan 2 gol.

Kukuhnya pertahanan yang digalang trio BBC (Barzagli, Bonucci, Chiellini) bahkan membuat trisula ganas milik Barcelona, trio MSN (Messi, Neymar, dan Suarez) mandul.

"Peluang kami 50-50. Monaco memiliki pemain muda yang bermain tanpa takut," tandas Duta Juventus, Pavel Nedved.

(AFP/UEFA.com/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya