Aturan Lima Pemain demi Regenerasi

PSSI berkeras menerapkan regulasi pergantian lima pemain di kompetisi Liga 1 2017. Mereka mengklaim aturan yang belum diberi lampu hijau oleh FIFA itu bertujuan baik, yakni memunculkan 250 ribu pemain sepak bola di Indonesia. Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengungkapkan saat ini Indonesia hanya memiliki 67 ribu pemain sepak bola yang aktif di liga-liga nasional. Karena itu, demi mencapai target tersebut, aturan pergantian lima pemain pun diadakan agar para pemain U-23 bisa aktif bermain di lapangan.

“Belanda, dengan jumlah penduduk 16 juta, memiliki pemain sepak bola hingga 1,2 juta. Di Spanyol, dari 46 juta penduduk, bisa 4,8 juta pemain sepak bola. Kita 250 juta penduduk, mengapa hanya 67 ribu pemain profesional?” kata Edy saat acara peluncuran Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/4). Berdasarkan law of the game FIFA, setiap klub hanya boleh melakukan tiga pergantian pemain. Karena itu, Edy mengklaim pihaknya telah melakukan komunikasi yang intens dengan FIFA untuk menjelaskan alasan mereka menggunakan regulasi lima pemain tersebut. Saat ini, PSSI masih menunggu respons dari FIFA yang kabarnya akan keluar sebelum kick-off Liga 1, Sabtu (15/4) mendatang.

“Saya minta lima pemain karena di dalam Liga 1 saya harapkan ada lima pemain usia U-23 dengan tiga di an-taranya bermain di 45 menit pertama dan dua sebagai cadangan bisa turun di babak kedua. Dengan demikian, ke depannya regenerasi bisa te-rus berjalan,” tandas Edy. Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menambahkan PSSI akan tetap menggunakan aturan pergantian lima pemain meski saat kick-off nanti FIFA belum memberikan jawaban. “Kita akan tetap pakai aturan lima pemain meskipun FIFA belum kasih lampu hijau. FIFA pun tidak menutup inovasi asal kita bisa jelaskan latar belakangnya dengan kuat,” pungkas Joko.

Regulasi lain yang menjadi pusat perhatian dalam penyelenggaraan Liga 1 ialah soal marquee player. Sejauh ini tiga klub sudah resmi mengontrak marquee player, yakni Persib Bandung (Michael Essien), Madura United (Peter Odemwi-ngie), dan Pusamania Borneo FC (Shane Smeltz). Meski demikian, klub-klub yang tidak memiliki marquee player tetap berani mengincar gelar juara Liga 1, seperti Arema FC. “Kami ingin menang atas Persib (di pertandingan pembuka Liga 1) karena kami ingin menang di setiap pertandingan dan menjuarai kompetisi,” ujar gelandang Arema, Hanif Sjahbandi. (Rul/R-4)