Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PSSI terlihat minim inovasi khususnya dalam hal teknologi atau regulasi baru yang bisa meminimalkan kecurangan pengadil lapangan hijau alias wasit. Korps wasit Indonesia seperti ketinggalan zaman. Di saat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah memperkenalkan teknologi video assistant referee (VAR) untuk kompetisi domestik, sepak bola Indonesia masih saja setia dengan pendekatan konservatif dalam hal perwasitan. Satu-satunya terobosan yang dilakukan PSSI perihal wasit di Liga 1 saat ini hanyalah tes psikologi.
Hal itu disampaikan sendiri oleh Ketua Departemen Wasit PSSI Ngadiman Asri saat dihubungi, Minggu (9/4). "Sampai saat ini satu-satunya terobosan dari PSSI ialah kita gelar tes psikologi. Kita lakukan besok (hari ini) di hotel setelah makan siang seusai tes fisik. Kami ambil tesnya saat mereka capek untuk melihat mental mereka saat mengambil keputusan dalam kondisi itu," jelas Ngadiman. Pria yang juga menjabat Ketua Komite Wasit Asosiasi Provinsi (Asprov) Sumatra Utara itu beralasan perkembangan wasit Indonesia belum menggembirakan karena dampak situasi sepak bola nasional yang sempat dilanda konflik beruntun.
"Maunya ala wasit Eropa. Jika dibandingkan dengan wasit negara ASEAN saja, kita sudah ketinggalan. Arahnya kami ingin ke sana (lebih modern), tapi untuk Liga 1 sepertinya belum. Semoga ke depan kita segera menerapkannya," imbuhnya. PSSI tengah menjalankan program penyegaran wasit untuk Liga 1 yang diikuti 45 wasit dan 55 asisten wasit. Kegiatan pada Sabtu (8/4) lalu itu dihadiri pula perwakilan Departemen Wasit AFC Abdul Razak bin Anuar yang menyosialisasikan aturan pertandingan terkini.
Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akan merampungkan tanggung jawab verifikasi klub-klub Liga 1 kepada BOPI hari ini. Sebelumnya gerak PT LIB dianggap lambat oleh BOPI karena sampai detik ini mereka baru menerima surat izin pendirian perusahaan (SIUP) dan dokumen legalitas. Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigor Salam Boboy menjelaskan terhambatnya penyerahan data verifikasi BOPI karena sejumlah data yang masih ada di klub. "Bukan kita tidak melakukan apa-apa, tapi data itu tidak semua di operator. Kita juga harus minta ke klub, misal update pendaftaran 18 pemain yang harus register untuk kompetisi, itu deadline-nya hari ini," jelas Tigor.
Pemain bintang
Pusamania Borneo FC secara resmi memperkenalkan pemain berstatus marquee player untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim ini. Pesepak bola Selandia Baru Shane Smeltz dipilih klub berjuluk 'Pesut Etam' itu untuk mengisi kuota tersebut. Nama Smeltz memang tidak lazim di telinga penikmat sepak bola dunia. Satu-satunya syarat yang membuat pemain 35 tahun itu memenuhi kriteria sebagai marquee player ialah pernah bermain di Piala Dunia 2010 silam. Smeltz lebih sering wara-wiri di sepak bola Australia dengan bergabung di tim elite 'Negeri Kanguru' seperti Perth Glory dan Sydney FC.
"Kami resmi mendatangkan Shane Smeltz untuk marquee player. Dia mulai bergabung dengan tim pada Senin (10/4). Ini baru beberapa jam yang lalu, negosiasi sudah selesai antara saya dan agennya," kata Presiden Klub PBFC Nabil Husein Said Amin dalam laman resmi klub. Klub Liga 1 diperbolehkan memakai marquee player alias pemain bintang. Sebelumnya 'Maung Bandung' Persib bahkan menggaet dua mantan punggawa Chelsea, Michael Essien dan Carlton Cole. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved