Tradisi Khataman Keliling di Pasuruan

RAMADAN merupakan bulan yang istimewa karena di dalamnya umat muslim menjalankan ibadah puasa. Di bulan itu pula, ayat Alquran pertama kali diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Dengan keyakinan itu, umat muslim di Pasuruan, Jawa Timur, mempunyai tradisi yang sudah berlangsung lebih dari 60 tahunan, yakni tradisi berkeliling untuk khataman Alquran dari masjid ke masjid yang diikuti ribuan jemaah.

Tradisi keliling khataman itu diawali pada malam kedelapan dan diakhiri pada malam ke-29 di bulan Ramadan. Untuk tahun ini, acara digelar di Masjid Baitul Falah Purwosari, yang dibangun KH M Yusuf. Khataman yang berlangsung hingga dini hari itu dilakukan seusai salat tarawih dan diakhiri membaca doa kunut di depan masjid. “Tradisi ini bisa menjaga moral umat, membuat hati tenteram, dan bisa mengerem kerusakan moral, seperti banyaknya kasus narkoba dan pornografi,” kata M Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jatim, yang mewakili keluarga KH M Yusuf.

Menurut Gus Ipul--sapaan Saifullah--, tidak semua persoalan masyarakat bisa diatasi dengan kemampuan akal maupun dhahir. Namun, itu harus dibarengi dengan berharap pertolongan Allah. “Uang dan harta saja tidak cukup untuk memecahkan berbagai masalah. Begitu pun dengan polisi, aparat TNI dan sipil, jumlahnya juga terbatas untuk menjaga ketertiban. Makanya dengan tradisi itu, kita semua berharap mendapat rahmat dan pertolongan Allah,” imbuhnya.

KH A Subadar, salah satu ulama khos yang hadir dalam acara itu, mengatakan tradisi ini bisa membawa jemaah untuk mendapat berkah Ramadan, ampunan, dan dibebaskan dari api neraka. “Khataman ini istimewa karena Alquran merupakan mukjizat terbesar Rasulullah. Tidak ada satu kalimat pun dalam Alquran yang tidak terbukti. Dengan khataman Alquran pada Ramadan, semuanya akan mendapat syafaat dari Allah,” ujar KH A Subadar. (AB/H-1)