Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
”Allahu Akbar. Bismillahirrahmanirrahiim ....” Polisi berpangkat brigadir kepala (bripka) dari Polres Bulukumba tersebut memulai syarat salat saat didaulat menjadi imam salat di Masjid Nurul Hidayah, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.
Dengan masih berseragam, ia menjadi imam masjid yang fasih melantunkan ayat suci Alquran. Dia adalah Bripka Rahmat Kurniawan yang merupakan salah satu dari 240 polisi santri yang disebar jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan selama Ramadan ini.
Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Anton Charliyan menjelaskan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), salah satu pendekatan yang jajarannya lakukan ialah pendekatan religius.
“Pendekatan ini pasti bisa lebih dirasakan sejuk oleh masyarakat, yang merupakan sendi dasar Pancasila, yaitu agamais,” jelasnya.
Dir Binmas Polda Sulsel Komisaris Besar Burhanuddin Pulubuhun menambahkan, sebelum turun ke lapangan, atau ke masjid-masjid, para polisi tersebut diberi pelatihan khusus. “Polisi itu pun tidak sembarang, mereka dipilih karena bisa mengaji.”
Anton juga mengungkapkan, saat ia menjabat sebagai kapolda di Sulsel, yang dikedepankan ialah polisi religius.
“Dengan keberadaan polisi santri tersebut dikedepankan dakwah-dakwah tentang kantibmas. Kita ingin masyarakat lebih patuh aturan dan bermitra dengan Polri. Makanya, di samping berdakwah, polisi ini diharapkan bisa terjun ke masyarakat sebagai teladan sehingga di lapangan mereka bisa jadi imam, muazin, bahkan khatib,” lanjut Anton.
Anton tidak ingin polisi hanya memberi kesan petugas yang melulu sebagai penegak hukum. Ia ingin polisi terlihat lebih humanis dengan hadir di tempat-tempat ibadah secara intensif.
“Syukur-syukur bisa ke lingkup yang lebih besar nantinya,” tegasnya.
Saat ini, selama Ramadan, ratusan polisi yang sudah mengikuti pelatihan, atau disebut polisi santri, akan tetap aktif di masjid atau surau sebagai imam, muazin, atau apa pun itu.
“Ini tidak akan berhenti sampai di sini. Nanti akan kita lanjutkan seusai bulan puasa,” tambahnya.
Sebanyak 240 polisi santri itu disebar ke sekitar 25 masjid. Awalnya hanya untuk Kota Makassar dan sekitarnya. Akan tetapi, selanjutnya mereka akan kembali ke wilayah polres dan polsek masing-masing. Dari 23 polres yang ada, mereka menyumbang 10 polisi perwakilan polisi santri.
“Ini adalah cara syiar yang dilakukan polisi. Semua agama samawi besarnya karena syiar. Setelah Ramadan akan kita lanjutkan,” kata Anton.
Tidak hanya untuk kegiatan agama Islam, Polda Sulsel juga nantinya akan membentuk hal yang sama bagi kegiatan agama dan kepercayaan lain.
“Harus ada toleransi antarumat beragama. Jadi nanti bentuknya sesuai dengan ajaran lain,” pungkas Anton Charliyan. (LN/H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved