Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MANUSIA seringkali menghabiskan waktu untuk memenuhi keinginan dan kepuasan duniawi. Padahal, kehidupan di dunia hanya bersifat sementara. Semestinya, kehidupan di dunia dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai bekal menuju akhirat nanti.
Dalam paradigma tauhid, digambarkan bahwa dunia itu kecil, demikian pula kenikmatannya, sementara akhirat jauh lebih besar. Keberadaan kita di dunia hanya sementara. Setelah itu, kita akan menghabiskan waktu di akhirat untuk selamanya,” ujar Uztaz Agung Purnomo dalam sesi Pesantren Kilat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, kemarin.
Dalam hadis ke-40 dari kitab Arbain Nawawi, yakni kitab yang memuat empat puluh dua hadis pilihan yang disusun oleh Imam Nawawi, lanjut Agung, ditegaskan bahwa kehidupan di dunia bagai sebuah pengembaraan sementara.
“Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara. Demikian bunyi hadis tersebut sehingga apa pun harta benda yang kita miliki di dunia, sifatnya fana dan sementara. Yang seharusnya dicari ialah bekal hidup di akhirat, baik perbuatan baik kepada sesama makhluk hidup, berbakti kepada orang tua, maupun juga meningkatkan ibadah kepada Allah SWT,” papar Agung.
Selama manusia hidup di dunia, lanjutnya, Allah SWT akan menguji keimanan umat-Nya. Ia mengamati apakah kita sanggup menjaga keimanan tetap kukuh atau tidak. Sebab, meski saat ini kita hidup dalam kondisi yang semakin memudahkan untuk beribadah dengan baik dan tenang, tetap saja ada yang justru menjauh dari Allah.
“Bandingkan dengan kisah Ammar bin Yasir yang harus menyaksikan sang ibu, Sumayyah binti Khayyat, pemeluk muslim terawal, berakhir dengan dibunuh oleh kaum kafir Quraisy karena menjadi seorang muslim. Sementara, kita saat ini hidup dalam kondisi yang memungkinkan untuk beribadah dengan baik dan tenang. Seharusnya kita memanfaatkan kesempatan baik ini untuk mempersiapkan diri di akhirat.”
Agung mengingatkan, upaya untuk menjadi lebih baik harus dimulai dari diri sendiri. Sebab, Allah tidak akan mengubah kondisi seseorang jika orang tersebut tidak berupaya.
“Dalam Alquran Surah Ar-Rad ayat 11 disebutkan, sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Jadi, bila ingin mengggunakan kesempatan dalam kehidupan di dunia ini untuk mencari bekal ke akhirat harus dimulai dari diri sendiri,” tegasnya.
Rida orangtua
Pada pesantren kita yang diikuti anak-anak SD-SMA itu Ustaz Agung juga menekankan pentingnya anak-anak bersikap baik kepada orangtua. “Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, ‘Keridaan Allah tergantung kepada keridaan orangtua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orangtua.”
Karena itu, lanjut Agung, anak harus berhati-hati dalam bersikap kepada orangtua. “Perbuatan baik atau buruk anak kepada orangtua, meski sedikit saja, Allah akan memperhitungkannya,” ujarnya.
Karena itu, sambung Agung, anak perlu menjalin kedekatan dengan orangtua. Caranya disesuaikan dengan kepribadian setiap anak dan kebiasaan dalam keluarga. “Yang perlu diingat, setiap kita membuat orangtua bahagia, rahmat Allah akan mengalir.”
Agung juga mengingatkan agar anak tidak segan-segan mengungkapkan rasa sayang kepada orangtua dan segera meminta maaf ketika berbuat salah. “Jangan sampai kita menyesal karena tidak sempat meminta maaf ketika orangtua sudah meninggal.” (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved