Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SUDAH tidak asing bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menyambut Ramadan dengan penuh keimanan untuk berdoa dan berlomba mendapatkan berkah Allah SWT.
Bulan suci yang datang hanya sekali dalam setahun ini sangat dipenuhi dengan keberkahan.
"Amat jelas pesan Rasulullah SAW, Ramadan itu disebut syahrun mubarak, bulan penuh keberkahan karena memiliki banyak keutamaan," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat mengisi ceramah salat tarawih di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, baru-baru ini.
Din menguraikan keberkahan itu seperti diungkapkan pada Alquran, yakni selama Ramadan dibukakan pintu-pintu langit, surga, dan ditutupnya pintu-pintu neraka.
Setan-setan terbelenggu terikat kakinya.
Pada bulan ini juga ada suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
"Maka barang siapa yang terhalang untuk meraih kebaikan-kebaikan di bulan ini, ia akan jadi golongan orang yang terhalang," tambah Din.
Allah SWT juga, jelas dia, sebenarnya sudah membuka jalan bagi manusia untuk mencapai keberkahan Ramadan.
Itu dilakukan melalui paket-paket ibadah Ramadan yang sangat bermakna dan sarat pahala apabila dilakukan dengan penuh keimanan.
Ia melanjutkan, menurut pandangan ahli bahasa, kata berkah atau barokah paling tidak memiliki tiga keterkaitan makna dan kata kunci secara etimologis, yaitu lazim, tetap, dan bonus.
Ketiganya secara bersamaan mengiringi setiap detail kebaikan yang akan membawa keberkahan.
Lazim menunjukkan kelaziman Allah SWT dalam menyayangi hamba-hamba-Nya.
Pengertian lazim bagi Allah SWT di sini tentunya dalam memberikan berkah pada hamba-Nya.
Adapun tetap menunjukkan sesuatu yang tetap dalam bentuk kebaikan, kenikmatan, dan kerahmatan.
Hal-hal itu akan senantiasa didapatkan setiap manusia dalam setiap usahanya menjemput berkah.
Terakhir ialah bonus. Bonus diartikan sebagai hadiah pahala melimpah yang siap diberikan dalam tiap berkah oleh Allah SWT pada umat-Nya.
"Jadi kalau hal-hal kebaikan dilakukan pada Ramadan dengan menjalankan puasa dan pengharapan kepada Allah SWT, doa-doanya tidak hanya pada waktu tertentu, tetapi secara keseluruhan dari fajar sampai terbenam matahari, akan dipenuhi dengan keberkahan," urai Din.
Dengan demikian, kata dia, amat penting bagi umat Islam untuk selalu berlomba menjemput keberkahan.
Apalagi berbagai media telah disiapkan Allah SWT bagi manusia untuk beribadah.
Tidak hanya puasa, tetapi rangkaian ibadah lain yang juga bernilai penting selama bulan Ramadan.
"Artinya Ramadan harus dipahami serta diperlakukan secara menyeluruh. Bukan hanya puasa, melainkan juga ibadah-ibadah secara keseluruhan yang satu sama lain terkait. Mulai tarawih, sedekah, tadarus, zikir, dan berbagai amalan lain sangat dianjurkan dilakukan untuk menjemput keberkahan," tambahnya.
Jangan terjebak
Din pun mengingatkan umat Islam khususnya yang sudah dewasa atau telah mengalami Ramadan bertahun-tahun agar tidak terjebak dalam rutinitas menjalankan ibadah.
Sebaliknya, menyambut Ramadan, tanpa pengenduran ibadah setiap harinya.
"Islam sangat menekankan kualitas ketimbang sekadar kuantitas. Kita boleh berorientasi pada kuantitas, tapi jangan berhenti menjadi hanya sekadar target bilangan. Karena bila itu terjadi, berarti kita belum menjalankan dan mengamalkan perintah Alquran," tutup Din.
(S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved