Menahan Haus di Tengah Musim Panas Eropa

Patna Budi Utami patna@mediaindonesia.com
14/6/2017 07:00
Menahan Haus di Tengah Musim Panas Eropa
(Dok MI)

WARGA Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sejumlah negara menyelenggarakan berbagai kegiatan di bulan suci Ramadan. Mereka antara lain menggelar diskusi keislaman, salat berjemaah, pengajian, dan buka puasa bersama. Kelompok Nadwah Ukhuwah Roma (NUR) yang menjadi wadah silaturahim masyarakat muslim Indonesia di Roma, Italia, misalnya, mengundang dai dari Indonesia guna memandu kegiatan Ramadan bagi muslim Indonesia di kota itu.

Acara digelar bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Roma dan Dompet Dhuafa dengan mendatangkan Ustaz Khumaini Rosadi dari Bontang, Kalimantan Timur. Menurut Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Aisyah Allamanda, Senin (12/6), ustaz akan mengisi acara selama Ramadan. Khumaini mengatakan Ramadan menjadi momentum bagi kaum muslim Indonesia yang ada di Italia untuk menjalin kebersamaan. Keharusan menahan lapar dan dahaga pada Ramadan yang bersamaan dengan musim panas selama hampir 18 jam setiap hari bukan hal yang mudah.

Apalagi, mayoritas penduduk negeri itu bukan beragama Islam sehingga suasana sehari-hari di Italia jauh dari nuansa Ramadan. Oleh karena itu, ia kagum kepada warga muslim Indonesia di Italia yang tetap antusias melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan dan silaturahim guna mengisi bulan penuh hikmah dan ampunan tersebut. Apalagi, di antara mereka berinisiatif saling membawakan buah tangan, sehingga suasana Ramadan terasa lebih khidmat dengan penuh kebersamaan.

Berbagai kegiatan dimanfaatkan bukan hanya untuk menambah pengetahuan agama, melainkan juga menjadi ajang berkumpul. Diskusi keislaman digelar selepas salat zuhur berjemaah pada hari kerja, pengajian Alquran bagi anak-anak dan muslimah berlangsung dua kali sepekan, sedangkan berbuka puasa bersama yang didahului ceramah dilaksanakan setiap akhir pekan.

Acara berbuka puasa diselenggarakan secara gotong royong. Dalam kesempatan tersebut, warga Indonesia nonmuslim juga turut hadir, bahkan ada yang membawa makanan kecil untuk dinikmati bersama-sama. Dubes RI untuk Italia Esti Andayani juga mengapresiasi antusiasme muslim Indonesia yang tetap khusyuk menjalankan ibadah meski harus berpuasa dengan durasi lebih lama.

Sementara itu, sekitar 200 WNI di Belanda berbuka puasa bersama di KBRI Den Haag, akhir pekan lalu. Mereka terdiri dari staf KBRI, jemaah Masjid Al Hikmah Den Haag, para pelajar yang tergabung dalam Persatuan Pelajar indonesia (PPI), dan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo. Acara buka puasa bersama diawali dengan tausiah oleh KH Hambali Maksum dengan tema Jihad melawan hawa nafsu. Dalam tausiah tersebut, ia menjelaskan bahwa puasa merupakan sarana untuk melatih pengendalian hawa nafsu yang disebut sebagai jihad akbar oleh Nabi Muhammad SAW.

Konflik diplomatik
Di sisi lain, WNI yang terdiri wakil-wakil dari 51 organisasi kemasyarakatan Indonesia di Qatar melakukan doa bersama agar konflik diplomatik yang terjadi antara negara-negara Arab dan negara tersebut segera berakhir. Acara yang dihadiri sekitar 250 orang pada peringatan Nuzululquran di KBRI di Doha itu berlangsung Minggu (11/6). (Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah