Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
AYAT-AYAT Alquran bacaan salat Tarawih terdengar lantang dan merdu. Suara itu keluar dari seorang bocah berusia 8 tahun bernama Ahmad. Minggu (11/6) malam, ia didapuk menjadi imam salat Tarawih ke-16 di Masjid Agung Nurul Iman, Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Bocah berjuluk ‘si Mesin Pencari Alquran’ itu tak canggung sedikit pun. Padahal, di belakangnya sejumlah pejabat Pemerintah Kota Padang sebagai makmum. Antara lain, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dan Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Japeri.
“Sebelas rakaat dilewatinya dengan sempurna,” ujar Mahyeldi.
Ahmad tidak sendirian. Dia datang bersama rekan sebayanya, Kamil. Keduanya dikenal sebagai hafiz (penghafal Alquran) cilik. Kedatangan keduanya membuat jemaah salat Tarawih malam itu berjubel. Apalagi pada malam itu juga diperingati Nuzulul Quran.
Ketua Pengurus Masjid Agung Nurul Iman, Mulyadi Muslim, menyebut Ahmad termasuk hafiz yang memiliki bacaan yang baik dan benar serta memiliki hafalan Alquran yang lengkap.
“Ahmad kita tunjuk sebagai imam salat karena memiliki hafalan Alquran yang cukup banyak, bacaannya baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid dan makhroj huruf,” terang Mulyadi.
Ia menjelaskan, cukup banyak anak kecil yang pernah menjadi imam salat. Pada zaman Nabi Muhammad SAW juga ada anak kecil bernama ‘Amr bin Salamah yang menjadi imam salat berjemaah di usia 7 tahun. “Tidak ada ayat Alquran maupun hadis Nabi yang melarang anak kecil menjadi imam salat,” imbuh Mulyadi.
Tidak sulit
Ahmad dan Kamil dikenal khalayak setelah tampil di acara Hafiz Indonesia 2017 di salah satu stasiun televisi swasta. Keduanya dijadwalkan berada di Padang pada 11-13 Juni 2017 atas undangan Pemerintah Kota Padang.
Kemampuan hafalan Alquran mereka tidak perlu diragukan lagi. Malam itu, Wali Kota Mahyeldi dan jemaah lain pun dibuat terkesima. Ustaz Ikke Muttaqin yang merupakan mentor Ahmad dan Kamil menyarankan Mahyeldi ‘menguji’ keduanya dengan menyebut halaman pada Alquran secara acak, lalu Ahmad dan Kamil menebak surat apa yang terdapat pada halaman tersebut.
Mahyeldi kemudian membuka Alquran. “Halaman 448,” ujarnya.
Tak sampai 2 detik, Ahmad dan Kamil secara spontan menyebut, “Insya Allah. Surah Al-Saffat Juz 23,” jawab Ahmad dan Kamil lantang.
Kemudian, Ustaz Ikke meminta Ahmad dan Kamil membaca mundur dari ayat 76. Dengan lancar Ahmad dan Kamil membaca ayat itu lalu mundur hingga ayat 70. Tak hanya itu, ayat-ayat lain yang ‘diujikan’ pun mampu mereka lafalkan dengan lancar.
“Keduanya merupakan aset Allah dan tanda kebesaran Allah,” kata Mahyeldi.
Ia berharap kehadiran Ahmad dan Kamil di Padang dapat memotivasi anak-anak di daerah itu yang sedang belajar Alquran.
Ustaz Ikke menambahkan, Ahmad dan Kamil ditempa di Pesantren De Muttaqin.
“Kamil hafal Alquran 30 juz hanya dalam waktu 6,5 bulan. Setelah hafal Alquran, kami ajarkan Kamil menghafal hadis, sebanyak 500 hadis dihafalnya dalam kurun waktu tiga bulan,” sebut Ikke.
Begitu juga dengan Ahmad. Bocah delapan tahun itu mampu menghafal Alquran dalam waktu 8,5 bulan. Ikke mengatakan menghafal Alquran tidaklah sulit. Hanya butuh kemauan dan ketulusan, serta dukungan dari orangtua.
“Janji Allah, siapa yang berusaha menghafal, pasti dimudahkan,” pungkas Ikke. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved