Kanji Rumbi juga untuk Musafir

FD/H-5
12/6/2017 07:58
Kanji Rumbi juga untuk Musafir
(Bubur Kanji Rumbi (Khas Aceh), sajian khas berbuka puasa di Masjid di Masjid Al Furqan, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (10/6) -- MI/Ferdian Ananda)

TRADISI membagikan kanji rumbi untuk masyarakat dan para musafir selama Ramadan telah berlangsung sejak lama di masjid-masjid serambi Mekah. Pun demikian, di Masjid Al Furqan, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Saat dikunjungi Media Indonesia, juru racik kanji rumbi di Masjid Al Furqan, Budi Darma, mengatakan secara rutin dia telah menyiapkan kanji rumbi sejak 5 tahun lalu. “Saya generasi ketiga memasak kanji rumbi di sini, Jadi kedua pemuda itu, saya ajarkan memasak. Tadi saya hanya memastikan semua bumbu kanji rumbi dimasukkan sesuai sesuai urutan hingga rasa kanji rumbi gurih dan lezat,” katanya. Menurutnya, untuk memasak kanji rumbi diperlukan bahan seperti wortel, kentang, daun bawang, bawang, santan kelapa, ayam atau udang rebus dan garam secukupnya. Bumbunya berupa ketumbar, merica, adas manis, kayu manis, bawang merah, biji pala, jahe, daun pandan, dan serai.

“Tentu bahan utamanya beras. Ini bukanlah bubur ayam, tetapi kanji rumbi diracik dengan rempah-rempah alami,” sebutnya.

Junaidi, Pengurus Masjid Raya Baiturahman, mengaku kanji rumbi yang disediakan di masjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut dari sumbangan para donatur. Biasanya, untuk sekali menyediakan kanji rumbi dibutuhkan dana sebesar Rp 700 ribu rupiah. Sementara itu, sejarawan Aceh, Adli Abdullah menyebutkan, tradisi memasak kanji menjadi tradisi turun-temurun. Nyaris semua masjid menyiapkan untuk dibagikan secara gratis.

“Tradisi memasak dan membagikan kanji rumbi masih dijaga di sebagian wilayah pesisir Aceh. Kanji rumbi itu sudah dikenal sejak masa kerajaan, sebagai makanan yang berasal dari India, termaksud Ie Bu Peudah,” jelasnya. Ia menambahkan, makanan yang kaya akan rempah itu berasal dari Kawasan Samudera Hindia, Malabar, pada abad ke-16 dan dipastikan penduduk Malabar juga membawa budaya kulinernya ke Aceh. (FD/H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah