Jangan Ragukan Ayat-Ayat Allah

Quraish Shihab
12/6/2017 07:45
Jangan Ragukan Ayat-Ayat Allah
(Quraish Shihab -- Grafis/Duta)

TAFSIR Al-Mishbah episode kali membahas Alquran Surah Saba’ ayat 46 hingga 54. Ayat-ayat tersebut berisi seruan Allah SWT kepada umat Muhammad SAW yang sudah mengenal beliau sebelum menjadi rasul, tapi masih meragukan ayat-ayat yang dibawanya.

Seruan itu cukup tegas di ayat 46, yakni agar ‘teman-teman’ Muhammad SAW yang sudah lama mengenal beliau dapat objektif mencerna pesan-pesan Allah SWT yang dibawakan meski isinya jauh bertentangan dengan realitas di sekitarnya.

“Tampillah secara objektif baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk berpikir. Temanmu (Muhammad) ini tidak gila,” demikian pengertian ayat 46. “Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras,” demikian lanjutan ayat tersebut.

Selain itu, ayat-ayat tersebut mengajak umat manusia secara keseluruhan untuk menggunakan akal pikiran dalam melihat alam semesta, memindai sejarah, dan ‘mencerna’ ajaran agama. Jika memang ajaran Islam di masa itu sulit diterima, dengan mengenal pembawanya, yakni Muhammad SAW yang dijuluki al amin (orang yang dapat dipercaya), seharusnya mereka dapat berpikir logis.

Pada ayat berikutnya, ayat 47 dan 48, disebutkan, manusia hanya boleh berharap imbalan dari Allah karena hanya Dialah yang memiliki kebenaran secara mutlak. Ayat itu menegaskan tidak ada upah atau legitimasi mutlak yang menyertai Muhammad SAW dalam menyampaikan kebenaran.

Penjelasan mengenai logisnya ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW berlanjut hingga ayat 50. Ayat itu menekankan kebenaran tetap ada pada Allah SWT. Muhammad selaku pembawa peringatan Allah tetaplah manusia biasa.

Tentu saja, ada hukuman bagi manusia yang lalai (mengabaikan peringatan Allah) hingga hari pembalasan. Ayat 51 dan 52 bercerita bagaimana akhirnya orang-orang yang kafir baru memercayai Alquran dan Muhammad SAW di hari pembalasan.

“Seandainya kamu melihat orang-orang musyrik ketika diliputi ketakutan, tidak bisa tergambar betapa mereka tidak bisa lolos dari Kami. Mereka ditangkap, diambil, disiksa dari tempat yang dekat. Ketika itu mereka berkata, ‘sekarang kami percaya Alquran itu benar. Muhammad itu benar’. Bagaimana seseorang bisa menjangkau sesuatu yang jauh?”

Penjelasan itu ditutup dengan ayat yang memberikan gambaran kerasnya azab bagi mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah. “Ketika itu terhalangilah antara yang mereka inginkan dan apa yang mereka capai, sebagaimana dilakukan terhadap orang-orang yang serupa mereka sebelumnya. Sesungguhnya mereka dahulu di dunia dalam keraguan yang mendalam.” (Fat/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah