Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DI siang yang terik dua pekerja mengeluarkan beduk dari bengkel kayu yang terletak di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Beduk itu telah selesai dibuat, hanya tinggal proses pengeringan cat di bawah terik matahari.
Bagi para perajin beduk, terik matahari menjadi berkah tersendiri. “Sebab, sinar matahari dibutuhkan untuk mengeringkan kulit sapi dan cat pada beduk agar cepat kering,” kata Amin, 45, perajin beduk di desa tersebut, kemarin.
Pada Ramadan seperti sekarang, jumlah pesanan bedung yang datang pada Amin jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan hari biasa. Oleh karena itu, ia selalu berharap agar setiap hari tidak hujan terus-menerus. Sebab, tanpa sinar matahari, waktu penyelesaian beduk bakal lebih lama.
Menurutnya, ketika Ramadan tiba, pesanan beduk yang datang dari sejumlah daerah di sekitar Banyumas kepada para perajin di Desa Keniten meningkat antara 30% dan 40%. Di antaranya dari Bumiayu, Brebes, dan bahkan dari Jakarta.
“Di luar Ramadan, jumlah pesanan berkisar 30 beduk per bulan. Namun, saat Ramadan pesanan mencapai 40 hingga 50 buah. Pesanan itu beragam, mulai beduk ukuran kecil hingga besar,” katanya.
Para perajin beduk di desa itu membuat beduk dengan menggunakan kayu trembesi dengan ukuran bermacam-macam. Beduk dengan diameter 50 hingga 60 sentimeter (cm) dan panjang 80 sampai 90 cm atau termasuk beduk ukuran kecil, dikerjakan dalam waktu empat hari.
Sementara itu, beduk besar yang berdiameter hingga 1,3 meter dan panjang 2 meter dikerjakan dalam waktu hingga sebulan.
Kulit yang digunakan untuk beduk-beduk tersebut ialah kulit sapi. Para perajin membeli kulit-kulit itu di sejumlah tempat pemotongan hewan di Purwokerto.
Sementara itu, perajin beduk di tempat usaha Nurul Ikhsan, Ahmad Tohani, 39, mengatakan melonjaknya jumlah pesanan membuat ia harus bekerja keras agar beduk-beduk itu selesai tepat waktu. “Meskipun begitu kami tetap menjaga kualitas. Selain kerapian bentuknya, yang tidak kalah penting adalah bunyi. Sebab, beduk tidak berarti apa-apa kalau tidak mengeluarkan bunyi yang bagus,” jelasnya.
Para perajin menjual beduk berdiameter 50 cm seharga Rp2,5 juta. Harga beduk yang lebih besar, diamater 1,3 meter, mencapai Rp25 juta. (LD/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved