Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengajak masyarakat khususnya warga Jakarta untuk menjaga kedamaian. Nikmat damai harus dijaga seluruh pihak meskipun dalam situasi dan kondisi politik ibukota semakin memanas.
''Mari kita wujudkan perdamaian tunjukkan itu dengan senyum, santai, mari jadikan pilkada pesta demokrasi, hal yang bersejarah bagi kita semua. Sukseskan dengan damai santun, tidak usah bertengkar, siapa yang menang itu yang kita hormati, harus kita terima dan tidak usah caci maki,'' ujar Said Aqil dalam sambutannya pada acara bertajuk istigosah untuk Jakarta damai di pelataran Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (7/4).
Pada acara yang didahului istigosah selama satu jam sejak 20.30 WIB itu, diakhiri dengan memanjatkan doa supaya Jakarta tetap damai itu. Selain dihadiri jajaran PBNU, santri, pelajar dan warga Jakarta, terlihat Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto dan Direktur Bimas Polda Metro Jaya Kombes Priyo Mujihad.
''Mudah mudahan Jakarta jadi Jakarta yang madinah, damai dan solid. Silakan beda tapi tetap akur rukun damai. Indonesia bukan negara agama, tapi bukan Indonesia kalau tidak ada Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Itu sebabnya tidak boleh ada bermusuhan karena beda agama,'' tegas Said Aqil.
Said Aqil menambahkan Islam merupakan agama yang benar, mulia, sempurna dan baik menurut pengikutnya, maka cara membelanya mesti dengan cara yang baik benar dan mulia.
''Agama Islam agama mulia maka ajakannya disampaikannya dengan mulia. Ketika cara mengajaknya itu jelek, congkak, kasar, sombong tentu orang malah benci, muak, enek, muntah,'' imbuhnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, PBNU mengajak untuk memperjuangkan agama dengan santun, damai dan toleran. Nabi Muhammad SAW sudah memberikan contoh itu ketika memimpin kota Yatrib dengan penduduk multiagama, muslim dan non muslim.
Toleransi dan kedamaian selalu ditekankan sang rasul itu dilakukan pada setiap khutbah Jumat. ''Malah rasul selalu pesan setiap Jumat, tidak boleh ada permusuhan, tidak boleh ada kebencian, kecuali ada yang melanggar hukum. Tidak boleh mengganggap musuh orang lain karena beda agama, suku, warna kulit, parpol, beda pilihan gubernur,'' terangnya.
Ia mempersilahkan warga Jakarta untuk menjalankan hak politiknya dengan baik tanpa harus mencaci yang berbeda pilihan atau dilandaskan pada kepercayaan.
''Amanat NU adalah mengawal NKRI yang sudah dibangun, di samping nasionalis para ulama seperti KH Hasjim Asy'ari dan Wahid Hasjim maka jadilah satu panitia berdirinya NKRI. Jangan mengaku ahli agama, ahli agama kok demo,'' pungkasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved