Anies Bikin Warga Resah

Christian Dior Simbolon
07/4/2017 06:28
Anies Bikin Warga Resah
(Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan arahan kepada para relawan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (5/4). -- MI/Arya Manggala)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta nomor pilihan 2 Djarot Saiful Hidayat menantang cagub nomor pilihan 3, Anies Baswedan, mengklarifikasi isu 300 lokasi yang akan menjadi sasaran penggusuran. Anies menyebut pasangan petahana akan melakukannya.

Djarot menilai Anies telah membuat masyarakat resah. “Itu sebetulnya yang harus diklarifikasi mana yang harus digusur. Itu kan sifatnya menakut-nakuti rakyat,” ungkap Djarot ketika mengunjungi warga RW 03 Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin, seperti dikuti Metrotvnews.com.

Djarot sudah mengetahui bahwa tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot melaporkan Anies soal pernyataan yang diduga fitnah itu. Ia menyerahkan urusan hukum pada tim advokasi.

“Tim hukum minta harus dilaporkan, ya terserah sampeyan, kalau saya sih enggak ngurus, cuma kita harus kasih berita ke masyarakat jangan menyebar kebohong­an,” tegas Djarot.

Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Pantas Nainggolan, melaporkan Anies ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Rabu (5/4). Dalam laporan bernomor LP/1682/IV/2017/PMJ/Ditreskrimum, Anies disebut melanggar Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik dan Fitnah.

Menurut Pantas, pihaknya mengadukan Anies lantaran telah memanipulasi data dengan menyampaikan informasi sesat, yakni adanya rencana penggusuran di 300 lebih kampung di Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Setelah kami telusuri itu, semua bohong, tidak benar, dan fitnah. Tidak ada satu lokasi penggusuran pun di Jakarta. Yang ada hanyalah titik-titik penertiban, misalnya reklame liar, pedagang kaki lima, PMKS, dan bangunan di atas air.”

Pantas berharap masyarakat tidak terpengaruh isu bohong. Pelaporan tersebut sekaligus sebagai bentuk upaya penegakan hukum.

Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai tudingan pencemaran nama baik yang dialamatkan kepadanya itu. Ia mengaku sudah bosan dengan beragam fitnah yang menimpa ia dan pasangannya, Sandiaga Uno.

“Saya dan Bang Sandi sudah agak bosan dengan fitnah. Panggilan polisi lagi, panggilan polisi lagi. Biasa, kalau makin kuat, ya makin banyak yang begini-begini, enggak usah cengenglah. Kita lihat saja nanti,” kata Anies di Jakarta, kemarin.

Anies mengaku heran aparat kepolisian sangat cekatan jika menangani pelaporan terhadap Anies-Sandi. Namun, laporan dari tim hukum Anies-Sandi terkesan lamban diproses.

Klarifikasi KPJ
Anies sempat meminta Basuki-Djarot mengklarifikasi isu penghapusan kartu Jakarta pintar (KJP) jika gubernur berganti. Anies menyatakan sering mendengar isu itu kalau bertemu dengan warga.

“Petahana punya tanggung jawab untuk mengklarifikasi bahwa ini bukan program pribadi, tetapi program pemerintah daerah yang disepakati eksekutif dan legislatif,” ucap Anies, Rabu (5/4).

Namun, Djarot menjelaskan bukan Basuki-Djarot yang menyebarkan isu tersebut. Dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan warga, ia tak pernah menyebut KJP akan dihapus bila bukan pasangan petahana yang menang. “Jadi mohon maaf apa yang harus diklarifikasi?” cetusnya, kemarin. (Gol/Mtvn/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya