Calon Harusnya Fokus di Program

Gol/ MTVN/P-5
05/4/2017 06:45
Calon Harusnya Fokus di Program
(Konferensi pers debat Cagub DKI Jakarta. -- MI/Bary Fathahilah)

KETIDAKHADIRAN calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno nomor urut 3 dalam program acara debat salah satu televisi swasta telah menjadi bola liar di masyarakat. Kemampuan Sandi dalam menyampaikan program untuk warga Ibu Kota kini dalam tanda tanya besar.

Pakar komunikasi politik Gun Gun Heryanto mengatakan dalam media sosial dan media yang berjejaring telah muncul tendensi negatif terhadap absennya Sandi di acara yang dijadwalkan pada Minggu (2/4) malam.

“Ketidakhadiran Sandi atau Anies Baswedan (calon gubernur nomor urut 3) menjadi tanda tanya besar. Jangan salahkan publik bila muncul interpretasi liar soal kekukuhan mereka dalam berdebat menyampaikan program untuk warga DKI,” kata Gun Gun kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan pasangan Anies-Sandi memiliki tugas berat saat debat resmi yang digelar KPU 12 April mendatang. Pasalnya, persepsi negatif tersebut sudah terlanjur menempel di benak publik terutama warga Jakarta.

“Debat merupakan ajang dialektika bagi para paslon guna menyampaikan program. Mereka harusnya fokus di penajaman program. Hal itu di luar program, biar urusan timses. Kalau yang di luar itu mereka persoalkan, timbul tanda tanya terkait kesiapan mereka.”

Pengamat politik UI Cecep Hidayat menambahkan kekhawatiran soal jumlah pendukung dalam acara debat menjadi urusan pihak penyelenggara dalam hal ini televisi swasta.

“Perlu ada jaminan agar paslon itu bisa menyosialisasikan atau mendiseminasikan gagasan-gagasan dari dua cawagub yang diundang pada acara itu,” cetusnya.

Sandiaga enggan berkomentar lebih jauh soal ketidakhadiran dalam debat di televisi swasta. Ia malah mengusulkan agar jumlah penonton yang dihadirkan dalam debat jumlahnya tidak terlalu banyak.

Ketetapan KPU DKI yang membatasi penonton dari setiap pasangan calon 120 orang, belum cukup. “Kayaknya kita minta lebih sedikit deh. Tapi, nanti tim teknis yang lebih jelasnya,” kata Sandiaga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.

Sandiaga menilai, dengan menghadirkan banyak penonton atau relawan membuat debat tidak produktif. Teriakan dan komentar para penonton di lokasi debat dirasa mengganggu. “Ini kan jadi seperti suporter bola,” keluh dia.

Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan, pendukung paslon yang diperbolehkan hadir langsung dalam berjumlah 120 orang. Menurut dia, itu sudah diputuskan setelah mendengar usulan tim kampanye pasangan calon.

“KPU DKI Jakarta sebenarnya mengusulkan 100 orang. ­Namun, ada permintaan ­tambahan karena ini debat putaran kedua hanya sekali dan ini terakhir menjelang masa tenang,” ujar Dahliah. (Gol/MTVN/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya