Presiden Diminta Buat Pertemuan Tokoh Lintas Agama

Pol/Ant/X-7
05/4/2017 06:45
Presiden Diminta Buat Pertemuan Tokoh Lintas Agama
(Presiden Joko Widodo didampingi Menag Lukman Hakim Saifuddin (ketiga dari kanan) dan Menko Polhukam Wiranto (kelima dari kanan) menerima kunjungan para ulama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/4). -- MI/Panca Syurkani)

PRESIDEN Joko Widodo meneri­ma 20 ulama dari berbagai daerah di Indonesia di Istana Mer­deka, Jakarta, kemarin. Presiden ingin mendengar saran dan ha­rapan dari para ulama tentang situasi kebangsaan yang belakangan ini terjadi, terutama terkait dengan kehidupan antarumat beragama.

Suara para ulama menjadi penting karena mereka mendengar dan melihat langsung situasi di akar rumput.

“Presiden ingin apresiasi dan berterima kasih atas kiprah, sumbangsih, kontribusi para ulama selama ini dalam ikut menjaga dan memelihara kehidupan keagamaan di Indonesia. Presiden juga ingin mendengarkan langsung apa saja harapan, keinginan-keinginan, aspirasi yang berkembang terkait dengan kehidupan keumatan,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam konferensi pers seusai pertemuan di Kantor Presiden, Jakarta.

Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga turut mendam­pingi Presiden dalam pertemuan itu.

Pada acara yang sama, Pemimpin Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta, KH Syukron Ma’mun, mengatakan para ulama me­minta Presiden menggelar per­temuan tokoh lintas agama. Forum itu, kata dia, bisa menjadi wadah untuk menyamakan persepsi dan komitmen memperkuat toleransi dan harmonisasi kehidupan antarumat beragama.

Selain itu, para ulama menyampaikan hal-hal terkait dengan persoalan hukum, politik, dan keadilan sosial yang di-hadapi umat.

“Kami ingin kedamaian kekal. Kedamaian yang sifatnya bukan abu-abu. Kami harapkan Pre­siden membuat pertemuan antartokoh umat beragama untuk satu kata sepakat. Jangan ha­nya bilang kita rukun, rukun, rukun, tapi enggak ada pegang­annya. Harus dibicarakan, harus dibuat,” tambah KH Syukron.

Prinsip yang harus disepakati, imbuhnya, setiap umat beragama harus saling menghormati. Tidak boleh ada pemaksaan nilai agama tertentu terhadap pemeluk agama lain.

Ulama lain yang hadir antara lain Pemimpin Pondok Pesantren Tebu Ireng, KH Irfan Wahid. (Pol/Ant/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya