Kuis Jembatan Komunikasi dengan Rakyat

Nur Aivanni
27/3/2017 09:45
Kuis Jembatan Komunikasi dengan Rakyat
()

ADA hal yang sama ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.

Apa itu? Ada kuis berhadiah sepeda bagi siapa saja yang dapat menjawab pertanyaan Presiden.

Usut punya usut, ternyata kuis pembagian sepeda tersebut memiliki nilai-nilai filosofis di dalamnya.

Ide kuis bagi-bagi sepeda yang tercetus sejak November 2014 tersebut ternyata ditujukan sebagai wahana atau sarana bagi Jokowi untuk bisa berkomunikasi dengan rakyatnya.

Kuis tersebut biasanya diadakan dalam acara yang berbarengan dengan pembagian kartu Indonesia sehat (KIS), kartu Indonesia pintar (KIP), ataupun pemberian makanan tambahan (PMT) di daerah yang menjadi tempat kunjungan Kepala Negara.

"Ketika (warga) disuruh maju, ditanya Bapak kerja apa? Saya nelayan, Pak. Berapa sehari? Nah, komunikasi kan dengan rakyat," kata Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala menirukan pernyataan Jokowi saat berbincang di ruang Kantor Sekretariat Presiden, Jakarta, Kamis (23/3).

Selain itu, kuis tersebut diadakan sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kebinekaan, dan multikulturalisme kepada masyarakat.

Hal itu disebabkan pertanyaan yang spontan diajukan mantan Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta itu mengandung nuansa kebangsaan, seperti meminta untuk menyebutkan Pancasila, suku bangsa, ataupun pulau-pulau di Indonesia.

"Secara tidak sadar peserta diingatkan kembali Pancasila atau (suku) kita tidak hanya Jawa, tapi ada Bugis, Dayak," ucapnya.

Yang menjadi pertanyaan banyak orang ialah mengapa sepeda yang menjadi hadiah dalam kuis tersebut.

Ternyata, Jokowi punya maksud tersendiri dengan pemberian sepeda tersebut kepada masyarakat menengah ke bawah, yakni, sepeda merupakan alat transportasi rakyat dan ramah lingkungan.

"Sepeda juga bikin sehat."

Jumlah sepeda yang dibagikan pun beragam.

Itu bergantung pada jumlah warga yang hadir dalam acara mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jika warga yang hadir mencapai 5.000, sepeda yang disediakan paling banyak 12.

Jika warga yang hadir di bawah 1.000 orang, sepeda yang disediakan sekitar lima.

Sepeda-sepeda tersebut pun dibeli di setiap daerah yang akan dikunjungi. Tak ada jenis merek tertentu yang harus dijadikan sebagai hadiah, tapi yang terpenting modelnya ialah sepeda sport.

"Pernah malam-malam sekitar pukul 20.00 atau 21.00 ada ide kasih sepeda. Kita cari ke toko, kita gedor. Ternyata stok cuma tiga. Cari lagi, gedor lagi," ceritanya tentang ide spontan Jokowi itu.

Dilanjutkan

Saat kunjungan ke Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (25/3), Jokowi juga bagi-bagi sepeda.

Sebelum menggelar kuis, Jokowi memaparkan keberagaman sebagai kekayaan Indonesia yang memiliki lebih dari 1.100 bahasa lokal, 714 suku, 516 kabupaten/kota, serta 34 provinsi.

Kekayaan bangsa itu merupakan potensi yang tidak dimiliki negara lain sehingga harus dirawat.

Di sela-sela sambutannya, Jokowi memanggil tiga siswa ntuk menguji wawasan mereka.

Setelah menjawab, mereka juga mendapat hadiah sepeda. (Pol/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya