Jokowi: Syukuri Perbedaan dan Keberagaman yang Kita Punya

Achmad Zulfikar Fazli
17/3/2017 15:59
Jokowi: Syukuri Perbedaan dan Keberagaman yang Kita Punya
(MI/Aries Munandar)

PRESIDEN Joko Widodo meminta masyarakat lebih memahami secara utuh Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebab bila masyarakat bersatu, kata dia, Indonesia akan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk maju.

Ia juga meminta masyarakat bisa mensyukuri keberagaman dan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia. Menurut Presiden Joko Widodo, tak ada negara yang memiliki keanekaragaman sebanyak Indonesia.

"Di negara mana pun tidak ada sebanyak kita. Paling banyak tiga atau dua, kita ada 714 suku. Dayak saja ada berapa subsukunya? 152 subsuku Dayak, itu bahasanya beda-beda," kata Presiden saat meresmikan PLBN Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (19/3).

Ia pun bercerita saat berkunjung ke Sumatra Utara. Ia tak tahu di setiap suku memiliki beragam bahasa. Kenyataannya, tak semua suku Batak menyapa dengan kata Horas. Di Nias contohnya, masyarakat menyapa dengan kata Yahu.

"Beda-beda ini yang patut kita syukuri, negara kita dianugerahi oleh Allah," ucap Jokowi.

Karena itu ia ingin sekat-sekat di setiap masyarakat dapat diakhiri. Sebab, kata dia, semua orang dari suku mana pun adalah saudara sebagai bangsa Indonesia.

"Kita masih ada yang sering misah-misahkan seperti ini, ini Jawa, Batak, Dayak. Enggalah kita semua bangsa Indonesia dan beranekaragam itu anugerah yang diberikan tuhan kepada kita," ujar dia.

Lebih lanjut ia menyebut PDB Indonesia pada 2045, akan menjadi sebesar US$9,1 triliun. Artinya pada tahun itu kalau bekerja keras Indonesia pada 2045 akan berada pada posisi Indonesia emas.

"Kita dengan catatan, kita bersatu, kerja keras tidak ada yang udur-uduran (atau) berkelahi, tidak ada yang saling bergesekan baik di daerah maupun pusat. Semua satu bekerja pada target dan fokus pada titik yang sama," pungkas dia. (MTVN/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya