Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
WAJAH Rasyidin Nawi, 68, sama sekali tidak menunjukkan kekecewaan ataupun penyesalan setelah menerima pemecatan secara tidak hormat sebagai pengurus Masjid Darussalam yang berada di lingkungan RT 05/02 Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Rasyidin sebelumnya ialah penasihat dalam kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid Darussalam.
Senyum dan tawa pria yang pensiun dari PT PLN (persero) lebih dari satu dasawarsa lalu itu pun masih terselip saat ia menceritakan kejadian pemecatan tersebut.
"Saya dipecat karena menjadi koordinator kelurahan untuk Basuki-Djarot pada pilkada saat ini," ujarnya saat ditemui di rumahnya, di Jl H Muin VIIIB, Pondok Pinang.
Pemecatan tersebut merupakan hasil kesepakatan seluruh pengurus DKM. Ketetapan dikuatkan melalui Surat Keputusan Ketua Umum DKM Darussalam, Abdul Ghafur, yang diterbitkan saat anggota dewan menggelar rapat kerja di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, 4 Februari lalu.
Padahal, Rasyidin yang pernah menjadi Ketua RW 04 selama 4 periode itu mempunyai posisi yang unik di masjid tersebut. Ia merupakan salah satu dari ahli waris masjid yang dibangun pada 1918 tersebut. Rasyidin keturunan pemilik tanah yang mewakafkan lahan untuk dibangun Masjid Darussalam.
Sebelum resmi dipecat, Rasyidin mengungkapkan sempat ditawari untuk mengundurkan diri dari kepengurusan DKM. "Saya bilang, saya tidak mau mengundurkan diri karena tidak merasa melakukan kesalahan. Akhirnya, ya saya dipecat. Saya sih biarkan saja dipecat," ujar bapak lima anak tersebut.
Rasyidin memang tidak ambil pusing terhadap pemecatan secara tidak hormat yang diterimanya. Ia pun tidak berusaha menggugat pemecatan tersebut.
Namun, kini Rasyidin tidak pernah lagi menjalani salat berjemaah di Masjid Darussalam yang berjarak 500 meter dari rumahnya itu.
Pria yang pernah menjabat Ketua Yayasan Al-Khairiyah tersebut memilih menunaikan salat di masjid atau musala dekat rumahnya.
"Justru saya malah dapat banyak dukungan karena sikap saya. Sempat ada juga keluarga yang mempermasalahkan (pemecatan) itu. Bahkan, anak saya yang bekerja sebagai jaksa ingin membawanya ke jalur hukum, tetapi saya bilang jangan. Karena buat apa diteruskan. Toh, saya juga sudah tua," tutur Rasyidin.
Kini setelah tidak lagi menjadi pengurus DKM Darussalam, Rasyidin justru lebih banyak bersyukur. Ia punya waktu luang lebih banyak membaca buku untuk menambah pengetahuannya.
"Ya, nganggur saja sekarang, banyak baca buku. Cuma saya sedikit menyayangkan saja karena ini kan milih gubernur bukan milih kiai," tandasnya.(P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved