Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
LIMA warga Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, dikembalikan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror ke rumah mereka. Warga negara Indonesia (WNI) yang terdiri atas ibu dan empat anak tersebut dipulangkan dari Turki setelah ditangkap pada Januari lalu.
Kapolsek Bantargebang Komisaris Parjana menyebutkan mereka berinisial NW, 37, MF, 11, SY, 8, AZ, 3, dan A, 2. Kelimanya diamankan di Turki oleh kepolisian setempat saat mereka akan pergi ke Suriah.
“Oleh polisi Turki, mereka ditangkap pada Januari 2017. Mereka pun sempat ditahan lalu dipulangkan ke Indonesia,” jelas Parjana, kemarin.
Parjana mengungkapkan kelimanya sempat bersembunyi di sebuah apartemen di Turki. NW, sang ibu, diketahui nekat membawa anak-anaknya untuk bertemu sang suami yang berinisial A di Suriah. A sejak Agustus 2015 bertolak ke Suriah tanpa pemberitahuan.
“Suaminya pergi tanpa pemberitahuan kepada istri dan keempat anaknya,” kata Parjana.
Saat suami NW menghilang, pihak keluarga sempat marah lantaran A tega meninggalkan anak-anaknya di Perumahan Dukuh Zamrud, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. NW pun tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya fokus mengurus keempat anaknya.
Tidak disangka, pada April 2016, NW nekat memboyong empat anaknya untuk menyusul suami ke Suriah. NW transit di Turki dan menetap sementara sambil menunggu instruksi suaminya.
Di Turki, lanjut Parjana, NW tinggal di apartemen sewa seharga 500-800 lira per bulan. Pada Januari 2017, NW beserta empat anaknya digerebek di apartemen tersebut.
NW mengaku kepada polisi tentang keinginannya untuk menyeberang ke Suriah. “Dia nekat menyusul lantaran rindu suami,” imbuh Parjana.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing menambahkan NW pergi ke Suriah dengan membawa Rp50 juta. Uang itu diperoleh dari hasil penjualan perhiasan dan tabungan yang selama ini disimpannya.
“NW membiayai sendiri kehidupannya selama di Turki. Suaminya tidak pernah memberikan kabar lagi,” kata Erna.
Kepada polisi, NW, lulusan Diploma III di Universitas Trisakti, Jakarta, itu mengaku selama ia tinggal bersama orangtua, sikap sang suami biasa saja. Pada Agustus 2015, sikapnya berubah dan mendadak mengajaknya pergi ke Suriah. (Gan/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved