Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian memastikan 36 kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E) palsu yang masuk ke Indonesia merupakan kejahatan bermotif ekonomi dan tidak berkaitan dengan Pilkada 2017.
Menurut Tito, KTP-E palsu yang masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta itu akan digunakan untuk membuat rekening palsu guna menampung uang hasil judi online (daring).
“Penemuan KTP-E palsu asal Kamboja itu tidak berkaitan dengan pemilu, tapi digunakan kelompok tertentu untuk judi online. Mereka buka rekening palsu untuk tampung (uang hasil) judi online,” kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, kemarin.
Tito mengungkapkan, pada 2015 ketika menjabat Kapolda Metro Jaya, ia pernah menghadapi kasus serupa. Saat itu pihaknya menemukan lebih dari 100 KTP-E palsu yang akan digunakan untuk membuat rekening palsu dan menampung uang hasil judi daring. “KTP-E palsu mereka gunakan untuk buka rekening palsu, untuk tampung judi online,” katanya lagi.
Informasi perihal masuknya KTP-E palsu ke Indonesia tercium oleh Komisi II DPR seminggu sebelum Pilkada Serentak 2017. Pada 9 Februari, tim Komisi II DPR menemukan 36 KTP-E palsu, 32 nomor pokok wajib pajak, 1 tabungan Bank Central Asia berisi Rp500.000, serta 1 kartu anjungan tunai mandiri. Hal itu ditemukan ketika mereka melakukan inspeksi mendadak ke Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta dan dilanjutkan ke Kantor Pusat Bea Cukai di Rawamangun, Jakarta Timur.
Temuan itu dikirimkan lewat paket dari Kamboja ke Jakarta dengan menggunakan alamat WNI bernama Leo. “Ya benar, ada KTP-E dari Kamboja dan masuk 3 Januari 2017 lalu,” kata Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi kepada rombongan Komisi II, ketika itu.
Dalam temuan itu, kata dia, terdapat puluhan lembar KTP-E dan NPWP palsu yang dalam manifest-nya tertulis kartu identitas. “Kami sedang periksa 36 buah KTP-E dan 32 NPWP dari Kamboja. Alamat yang dituju benar kepada Leo,” jelasnya.
Namun, Heru tidak merinci alamat Leo di Jakarta. Ia hanya mengatakan setelah temuan tersebut, Bea Cukai langsung berkoordinasi dengan kepolisian, Dukcapil Kemendagri, dan Dirjen Pajak. “Berita acara dan bukti laporan sudah kami buat. Saat ini barang bukti masih di Bea Cukai Soekarno Hatta,” jelasnya. (Nov/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved