KTP Palsu Asal Kamboja Tak Terkait Pilkada

Astri Novaria
22/2/2017 20:59
KTP Palsu Asal Kamboja Tak Terkait Pilkada
(MI/ARYA MANGGALA)

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian memastikan 36 Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu dari Kamboja yang masuk ke Indonesia tak berkaitan dengan Pilkada 2017. KTP yang dikirimkan melalui Kamboja itu digunakan untuk membuat rekening palsu guna menampung uang hasil judi dalam jaringan.

"Penemuan KTP palsu asal Kamboja tidak ada kaitannya dengan Pemilu tapi digunakan kelompok tertentu untuk judi online. Mereka buka rekening palsu untuk tampung judi online," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Gedung DPR RI, Jakara, Rabu (22/2).

Menurut dia, kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi. Sebab, pihaknya pernah menangani kasus serupa beberapa waktu lalu.

"Kami sudah pernah menanganani kasus semacam ini," tandasnya.

Tito menceritakan pada 2015 lalu ketika dirinya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pernah menemukan kasus serupa, yaitu menemukan lebih dari 100 KTP palsu. Ia mengatakan KTP tersebut digunakan untuk membuat rekening palsu dan menampung uang hasil judi dalam jaringan tersebut.

Seperti diwartakan Tim Komisi II DPR menemukan 36 buah Kartu Tanda Penduduk, 32 buah Nomor Pokok Wajib Pajak, dan satu buah tabungan Bank Central Asia berisi Rp500.000 dan satu Kartu Anjungan Tunai Mandiri dari hasil inspeksi mendadak ke Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Temuan ini dikirimkan lewat paket dari Kamboja ke Jakarta.

Awalnya, Komisi II mendapatkan informasi adanya ribuan E-KTP kiriman dari Laos dan Kamboja yang masuk ke Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta. Atas informasi ini, Komisi II melakukan inspeksi mendadak, pada Kamis 9 Februari. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya