Tim Koalisi Ahok-Djarot Siapkan Perang di Udara dan Darat

Anindya Legia Putri
21/2/2017 16:21
Tim Koalisi Ahok-Djarot Siapkan Perang di Udara dan Darat
(MI/MOHAMAD IRFAN)

PDI Perjuangan sudah mengantongi strategi perang di udara dan di darat untuk memenangkan Pilkada DKI. Kendati demikian, PDI Perjuangan intensif berkomunikasi dengan partai lain.

PDI Perjuangan baru saja menggelar rapat konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Indonesia di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/2). Pertemuan yang dipimpin Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini mengevaluasi Pilkada 15 Februari dan persiapan menghadapi putaran kedua Pilkada DKI.

Rapat konsolidasi tertutup tersebut berlangsung sekitar dua jam. Usai rapat, sekitar pukul 13.00 WIB, Megawati pulang tanpa sepatah kata.

Konferensi pers dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira, Ketua Bapilu PDI Perjuangan Bambang DH, dan Komarudin Watubun.

Hasto menyampaikan, elite PDI Perjuangan sedang gencar berkomunikasi politik dengan elite partai menjelang putaran kedua Pilkada DKI. Ia memperkirakan, peta koalisi pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat putaran kedua Pilkada DKI akan terlihat awal bulan depan.

"Sesuai arahan ibu (Megawati), komunikasi politik makin intens kami lakukan. Perhitungan di KPU sedang dilakukan, 4 Maret seluruh kerja sama partai sudah dapat dipastikan," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan.

Hasto menyampaikan pendekatan dengan PAN, PPP, dan PKB menjadi tugas Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Hasto sendiri mengaku menjalin komunikasi dengan elite Partai Demokrat.

"Bagaimanapun, menyiapkan pemerintahan yang mempunyai dukungan kuat, komunikasi perlu dilakukan," tandas Hasto.

Calon yang didukung PAN, PPP, dan PKB, Agus Harimurti-Sylviana Murni, kemungkinan tidak mengikuti putaran kedua Pilkada DKI. Berdasarkan perhitungan suara KPU di TPS, pasangan ini hanya memperoleh 17,06% suara.

Sedangkan calon yang didukung PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,96% suara. Pasangan calon nomor 2 ini kemungkinan melawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua.

Sejauh ini, koalisi pendukung Basuki-Djarot terdiri dari PDI Perjuangan, Golkar, NasDem dan Hanura. Semalam, elite keempat partai tersebut konsolidasi dan sepakat terus saling mengisi dan melengkapi.

"NasDem punya perang udara (siaran televisi), Golkar di pasukan perang darat (dari rumah ke rumah), Hanura pergerakan perempuan, banyak yang aktif dari rumah ke rumah," ujar Hasto. MTVN/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya