Istana: Helikopter VVIP bukan Urusan Setneg

Astri Novaria
19/2/2017 19:15
Istana: Helikopter VVIP bukan Urusan Setneg
(ANTARA FOTO/POOL/Widodo S. Jusuf)

SEKRETARIS Kabinet Pramono Anung mengatakan Sekretariat Negara tidak terlibat dalam pengadaan helikopter untuk very very important person (VVIP) seperti yang disebutkan oleh Komisi Pertahanan DPR.

"Pembelian helikopter itu sepenuhnya usulan KSAU (Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara) dan ditangani TNI AU, berbeda dengan (pembelian) sebelumnya yang berada dalam koordinasi Menteri Sekretaris Negara,” kata Pramono, di Jakarta, Kamis (16/2).

Helikopter Super Puma TNI yang sampai saat ini digunakan oleh VVIP, termasuk tamu negara, telah berumur 25 tahun. Faktor usia ini lah, ujar Pramono, yang membuat TNI AU mengusulkan peremajaan atau penggantian helikopter. Namun, Presiden beranggapan helikopter yang ada saat ini masih bisa digunakan dengan maksimal.

"Presiden masih menggunakan heli yang ada dengan menggunakan Super Puma. Dengan mempertimbangkan dan masukan, Presiden memutuskan untuk tidak menyetujui AW 101. Selain itu, kondisi keuangan saat ini pembelian heli dianggap tinggi," tandasnya.

Lebih lanjut, tambah Pramono, memang perlu dipikirkan untuk helikopter sebagai cadangan (back up) untuk Presiden ketika melakukan kunjungan-kunjungan.

"Karena sekarang ini tak ada back up-nya," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya