Ketua MA Diminta Lanjutkan Reformasi Peradilan

KOMISIONER Komisi Yudisial (KY) Farid Wajdi meminta Ketua MA terpilih Hatta Ali untuk membuka diri kepada aspirasi publik di periode kepemimpinannya tersebut. Sebab, sepanjang tahun 2016 banyak aparat peradilan yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK dimana hal itu membuktikan ada yang tidak beres di MA.

"Dengan banyak OTT terhadap aparat peradilan di tahun 2016, sebaiknya MA membuka diri untuk mendengarkan aspirasi-aspirasi publik," ujar Farid.

Aspirasi yang disampaikan oleh publik, lanjut Farid, merupakan masukan yang sangat berharga bagi MA untuk melakukan perbaikan peradilan. Dengan adanya aspirasi tersebut, MA akan memiliki banyak opsi untuk memperbaiki dunia peradilan yang tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.

"Mendengar aspirasi publik menjadi penting untuk melihat kekurangan lembaga dari kacamata publik. Aspirasi itu bukanlah cemoohan yang menjatuhkan lembaga, tetapi seharusnya menjadi cambuk untuk melakukan perbaikan," jelasnya.

KY juga berpesan kepada Hatta agar tetap melanjutkan program reformasi peradilan yang telah disusun baik dalam cetak biru maupun yang dibuat oleh tim pembaruan. Melanjutkan program reformasi merupakan langkah penting agar perbaikan peradilan tidak hanya menjadi wacana

"Reformasi peradilan tidak cukup sekadar perbaikan dan membenahi perangkat teknologi saja tapi mesti ada penetrasi program ke arah perbaikan budaya organisasi dan sumber daya yang lebih memahami makna reformasi secara komprehensif," pungkasnya.OL-2