Pers Kecam Kekerasan 112

14/2/2017 05:15
Pers Kecam Kekerasan 112
(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

JURNALIS di sejumlah kota di Tanah Air, kemarin, menggelar aksi solidaritas mengecam intimidasi serta kekerasan yang dialami jurnalis, terutama kekerasan dan intimidasi yang menimpa tiga jurnalis televisi nasional saat meliput aksi 112 di Istiqlal, Jakarta Pusat.

Ketiga jurnalis televisi tersebut meliputi Desi Fitriani (reporter Metro TV), Ucha Fernandes (kamerawan Metro TV), dan Dino (kamerawan Global TV).

Di Kota Semarang, puluhan jurnalis berjalan kaki dari Kantor Gubernur Jawa Tengah menuju Bundaran Air Mancur dengan membawa poster dengan berbagai tulisan kecaman.

"Wartawan lagi-lagi dijadikan sasaran kelompok masyarakat yang menganggap kami punya kepentingan, padahal kami tulus melakukan tugas mulia memberikan informasi ke masyarakat," kata Damar Sinuko, koordinator aksi.

Ia berharap kepolisian di Jakarta segera mengusut dan memproses perkara itu.

Di Aceh, jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Aceh, dan Aceh Movie Makers (AMM) menggelar aksi damai di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Ketua divisi advokasi AJI Banda Aceh Afifuddin Acal mengatakan kekerasan dan intimidasi yang dialami jurnalis tidak bisa ditoleransi.

Pasal 18 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menyebutkan pelaku yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalang-halangi kemerdekaan pers dan kerja-kerja jurnalistik diancam pidana dua tahun penjara atau denda Rp500 juta.

"Masih ada yang belum memahami bahwa jurnalis dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya juga dilindungi undang-undang," cetus Afifuddin.

Kekerasan juga dialami wartawan televisi lokal Jambi, JEK TV, Riko Saputra, saat melakukan tugas jurnalistik di tempat usaha barang rongsokan di Desa Sungaiulak, Kecamatan Nalo Tantan, Jumat akhir pekan lalu.

Ia dikepung sekitar delapan laki-laki yang menghajarnya.

Kamera dirampas paksa dan leher korban dicekik.

Beruntung Riko berhasil melarikan diri. (HT/FD/AU/SL/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya