Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MANTAN Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tidak memandang aneh kicauan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya roda nasib berputar sehingga apa yang dia tanam itulah yang akan dituainya.
"Bagus juga pak SBY pakai Twitter sehingga kita mendengar apa yang dirasakan dan dikeluhkan. Tetapi semua itu memberi pelajaran, bahwa apa yang dulu dilakukan seorang presiden terhadap orang lain sekarang menimpa dia juga," terang Mahfud saat dijumpai di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (9/2).
Dia mencontohkan misalnya dulu SBY sering membiarkan Ruhut Sitompul memaki-maki orang dan SBY tampaknya menikmati itu. "Sekarang dia dimaki-maki oleh Ruhut Sitompul. Itu kan artinya roda itu selalu berputar," ungkapnya.
Oleh sebab itu siapapun yang berkuasa, kata Mahfud, saat zaman dulu atau yang sekarang, bahkan besok harus berhati-hati. Pasalnya roda nasib itu berputar sehingga ketika menanam maka itulah yang dituai seperti kisah Ken Arok yang mati dengan kerisnya sendiri buatan Empu Gandring.
"Mpu gandring itu ketika ditusuk, dengan keris buatan Mpu Gandring sendiri oleh Ken Arok. Dia (Mpu Gandring) bilang, kamu juga akan mati oleh keris ini. Kemudian Ken Arok mati oleh keris itu, yang menikam Ken Arok, juga Ausapati mati oleh keris itu, Trojoyo juga mati oleh keris itu dan sebagainya. Kan itu, itu hukum kehidupan," paparnya.
Mahfud menilai SBY pantas berpendapat dalam media sosial 140 karakter itu. Karena berpendapat merupakan hak semua orang termasuk dirinya juga kerap menggunakan media itu untuk mengutarakan pendapatnya.
"Seperti saya juga sering bergurau lewat cuitan cuitan, maunya bergurau tapi tiba-tiba menjadi viral yang cukup besar. Sehingga mungkin merasa terkena sindir atau apa, saya sendiri sih enjoy aja dengan Twitter itu," tutupnya. OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved