Demonstrasi Di Masa Tenang Bisa Ditafsirkan Kampanye

Cahya Mulyana
09/2/2017 13:47
Demonstrasi Di Masa Tenang Bisa Ditafsirkan Kampanye
(ANTARA)

AKSI pengerahan masa ataupun demonstrasi di tengah perhelatan Pilkada Serentak 2017 dipastikan sarat dengan kepentingan politik. Itu terlebih dilakukan di tengah masa tenang pada 12-14 Februari sebelum hari pencoblosan pada 15 Februari mendatang. Maka aksi massa dengan tujuan apapun harus dibatalkan untuk menjaga netralitas dan potensi menodai pesta demokrasi.

"Saya harapkan jangan lagi ada demo menjelang pilkada. Demo itu bisa ditafsirkan sebagai kampanye pro atau kontra (terhadap salah satu pasangan calon)," terang mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jimly Assiddiqqie di Jakarta, Kamis (9/2).

Menurut Jimly, aksi massa di tengah masa tenang pilkada bisa ditafsirkan sebagai sarana menyetir pilihan pemilik suara. Lebih terlarang lagi kegiatan itu dilakukan berbau agama dan dilakukan di tempat ibadah.

"Itu sama saja dengan menganjurkan orang untuk memilih dan sama-sama menganjurkan untuk tidak memilih paslon tertentu. Itu sama dengan kampanye," papar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi jilid I itu.

Seperti diberitakan sebelumnya pada Rabu (8/2) malam, Presiden Joko Widodo berpesan agar jangan ada yang membuat keributan sekecil apa pun pada saat masa tenang Pilkada.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada wartawan di sela blusukannya di City Mall Ambon, dalam rangkaian acaranya menghadiri Hari Pers Nasional 2017, di Ambon, Maluku..
Menurut Mantan Gubernur DKI itu, hari tenang pilkada harus dimaknai oleh semua pihak sebagai masa-masa untuk menahan diri dari percikan keributan sekecil apapun. "Ya yang namanya hari tenang semua harus tenang jangan sampai ada percikan berikut-berikut sekecil apapun, namanya juga hari tenang ya semua harus tenang," ujarnya.

Bahkan, meskipun ada aksi yang dihembuskan dengan dalih di luar isu pilkada, Presiden tetap menegaskan bahwa ketenangan harus diciptakan di masa-masa yang memang telah dijadwalkan. "Apa pun, yang namanya hari tenang harus tenang," tegasnya.

Sejumlah Pilkada di berbagai daerah memasuki masa tenang termasuk salah satunya Pilkada DKI 2017 yang memasuki masa tenang kampanye pada 12-14 Februari 2017.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya