Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TELADAN dan semangat kebangsaan merupakan hal penting yang harus mewarnai sikap dan tindakan para pemimpin bangsa dan para elite politik.
Demikian ditegaskan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ketika menghadiri konsolidasi Partai NasDem se-Sulawesi Utara, di Manado, kemarin.
Paloh menyoal curahan hati alias curhat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. SBY dalam sebuah konferensi pers, Rabu (1/2) mengaku ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
SBY hendak bicara blakblakan kepada Jokowi buat mengklarifikasi semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Sayangnya, sebut SBY, ada pihak-pihak yang coba menghalanginya bertemu dengan Jokowi.
Hal itu, menurut Paloh, mengherankan.
"Kalau fokus kita pada SBY, saya pikir saya sedih. Apa masalahnya? Mau ketemu mantan presiden saja susah, ini aneh juga," kata Paloh.
Paloh menilai ada komunikasi yang tidak benar.
Meski demikian, jika Presiden Jokowi tidak ingin bertemu Ketua Umum Partai Demokrat tersebut pun tidak menjadi masalah.
"Namun, saya yakin apa pun juga silaturahim itu penting, jagalah hubungan baik kita sesama," paparnya.
Dalam kaitan konsolidasi partai, Paloh mengatakan setiap kader Partai NasDem harus punya harapan dan semangat.
Para kader diminta tetap solid untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik dalam semua aspek.
Menurut Paloh, keberhasilan Partai NasDem tecermin dari penerimaan masyarakat dan eksistensi di internal partai
"(Itu) menjadi parameter untuk NasDem untuk bisa melihat sejauh mana sebenarnya hal-hal yang sesuai harapan yang diinginkan dan hal apa yang bisa dikoreksi," ujar Paloh.
Sementara itu, dalam pidato politik Rapat Pimpinan Nasional dan Dies Natalis ke-15 Partai Demokrat, di JCC, Jakarta, Selasa (7/2) malam,
SBY menyampaikan peringatan dini kepada pemerintah dan masyarakat.
Pesan itu diakui SBY sebagai imbas dari keresahan yang dirasakan banyak kalangan, khususnya terkait wajah keadilan dan kebebasan.
"Tidak berarti pemerintah alpa dan menyimpang. Yang saya sampaikan ini anggaplah sebuah wake up call atau peringatan dini. Wake up call kepada para penyelenggara negara dan juga kepada kita semua. Kita mesti peduli, bertanggung jawab, dan melakukan sesuatu untuk kebaikan bangsa kita," tandasnya.
Dalam menanggapi peringatan SBY, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilainya sebagai bentuk menjaga keseimbangan.
"Itu wajar saja bahwa ada dukungan atau protes, biasa saja," kata Kalla sambil mengulum senyum ketika ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. (VL/Gol/Nov/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved