Warga malah Minta Digusur

Nuriman Jayabuana
09/2/2017 04:40
Warga malah Minta Digusur
(DOK TIM PEMENANGAN BADJA)

SEORANG ibu rumah tangga bernama Encit, 42, berseru kepada calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama yang sedang blusukan di Jalan Bakti Mulya III, Tegal Alur, Jakarta Barat, kemarin. Encit bertanya kepada Ahok, julukan Basuki, kapan rumahnya akan digusur.

“Pak, digusurnya masih lama enggak?” kata Encit kepada Ahok. Saat mendengar hal tersebut, Ahok sontak tertawa. Menurut dia, relokasi akan dilakukan. Namun, saat ini prioritasnya untuk kawasan yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung.

“Pasti Bu. Kalau memang terkena banjir, pasti kita (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) gusur. Namun, kalau enggak banjir, ya enggak kita gusur lagi,” jawab Ahok.

Encit mengaku tidak masalah digusur asalkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan ganti rugi yang setimpal. “Saya enggak apa-apa digusur, setuju saja, asal ada pergantian. Soalnya di sini banjir terus. Mending saya pindah ke rumah susun,” terang Encit.

Ahok pun meminta warga Tegal Alur segera mengurus sertifikat tanah. Apalagi, sejak tahun lalu tak ada biaya untuk penerbitan sertifikat hak milik (SHM). Dengan berbekal sertifikat, lanjut Ahok, harga jualnya akan lebih tinggi.

Jalan Bakti Mulya III dekat dengan Kali Semongol dan kerap terkena banjir bila hujan deras tiba. Minimnya selokan di wilayah padat penduduk itu semakin memperparah kondisi di sana.

Bukan kali ini saja warga DKI Jakarta bersikap legawa bila rumahnya akan digusur. Saat Ahok blusukan di Jalan Rohimin, Ulujami, Jakarta Selatan, 26 Januari lalu, Tanti dan Wahyuni menyatakan siap pindah ke rumah susun bagi korban penggusuran.

Rapatkan barisan
Selama masa kampanye, Ahok lebih banyak blusukan di kawasan yang kerap digenangi banjir. Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily, mengatakan calon gubernur nomor urut 2 itu ingin menyerap aspirasi warga secara maksimal.

Menurut Ace, pihaknya juga semakin merapatkan kekuatan simpatisan dan relawan hingga ke tingkat RT. “Tentu saja dari relawan dan simpatisan. Mereka ini kita siapkan di tiap TPS,” ujar Ace.

Sementara itu, Ketua Timses Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, menyatakan pihaknya memakai strategi pemasaran bertingkat (multilevel marketing atau MLM). “Tiap orang mencari setidaknya 15 orang (untuk memilih pasangan nomor urut 3),” ujar Mardani.

Selain Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, Pilkada DKI Jakarta 2017 juga diikuti pasangan Agus-Sylvi. Berdasarkan survei Manilka Research Center, Agus-Sylviana memiliki elektabilitas 38,6 %, Anies-Sandi 25,2%, dan Ahok-Djarot 21,7%.

Saat menanggapi hasil survei tersebut, juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, memilih bersikap skeptis terhadap hasil survei lembaga abal-abal.

“Apa pun hasil survei sebenarnya kami percaya. Banyak lembaga yang memosisikan kami sebagai yang teratas, tetapi jujur saja kalau Manilka ini aku baru dengar,” kata Ruhut. (Mtvn/P-5)

nuriman@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya