Istana Menolak Dikaitkan

07/2/2017 08:00
Istana Menolak Dikaitkan
(ANTARA/PUSPA PERWITASARI)

STAF Khusus Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Chrisma Albandjar menolak disangkutpautkan dengan insiden ataupun demonstrasi yang dilakukan di depan kediaman Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.

“Kami menyesalkan pernyataan pers dari DPP Partai Demokrat yang memberi kesan seolah-olah ada hubungan antara kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demonstrasi di depan kediaman mantan Presiden SBY,” kata Chrisma Albandjar.

Ia menegaskan kehadiran Teten pada acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur, Minggu (5/2), atas undangan Panitia Jambore. Pada acara tersebut, Teten Masduki menyampaikan materi mengenai upaya menjaga NKRI.

Beberapa hal yang disampaikan di antaranya bahwa untuk menjaga NKRI, seluruh pihak harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga. Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan pembangunan, dari Jawa-sentris ke Indonesia-sentris, termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan, dan pulau terdepan.

Pada kesempatan yang sama, Teten juga membantah ada pihak dari istana yang mengerahkan massa kepada SBY dari acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Cibubur ke kediaman SBY.

“Itu saya juga hadir di acara (Jambore) itu pagi dan saya diminta untuk menyampaikan beberapa kemajuan dalam dua tahun pemerintahan. Biasa yang dimasalahkan mahasiswa ketika dialog itu banyak mengenai dana desa, pemberantasan korupsi, HAM agraria, dialog begitu saja,” ujar Teten.

Teten meyakini tidak ada provokasi dari siapa pun pada acara tersebut. “Kira-kira poin saya di situ. Tidak ada provokasi. Itu kan pertemuan mahasiswanya seribu lebih. Siapa yang berani memprovokasi di depan umum sebanyak itu? Bisa (diancam) pidana,” ungkap Teten.

Menko Polkam Wiranto menambahkan, jika merasa keselamatannya terancam, SBY dapat melapor ke polisi. “Lapor polisi saja. Polisi yang menangani. Pengamanan itu kan polisi. Paspampres sudah cukup,” kata Wiranto.

Sebelumnya DPP Partai Demokrat menyesalkan unjuk rasa di kediaman SBY.”Kami menyesalkan unjuk rasa ke kediaman Presiden Keenam RI yang dilindungi undang-undang seperti berlaku pada presiden yang lain,” ujar juru bicara DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik. (Nur/Pol/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya