Setop Curhat yang tidak Berguna

Astri Novaria
07/2/2017 07:50
Setop Curhat yang tidak Berguna
()

PRESIDEN Keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin berkicau di Twitter tentang kediaman pribadinya baru saja digeruduk aksi unjuk rasa. Selain di Cikeas, Bogor, SBY memang memiliki rumah baru yang diberikan pemerintah atas nama negara di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan.

Letaknya tepat di belakang Kedutaan Besar Qatar. Dalam kicauannya, SBY menyatakan saat ini kediamannya itu tengah didatangi ratusan orang berunjuk rasa. Dalam kicauan berikutnya, SBY mempertanyakan terjadinya pelanggaran terhadap UU Penyampaian Pendapat di Muka Umum Nomor 9 Tahun 1998. SBY seakan tidak terima larangan melakukan unjuk rasa di kompleks kediaman atau permukiman ditabrak begitu saja tanpa ada upaya pencegahan.

Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai sikap SBY yang sering mencicit di jejaring media sosial akan berimplikasi pada turunnya elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Menurut Ray, dalam konteks pilkada, rakyat DKI Jakarta menginginkan pemimpin yang tegas dan transparan. Ia berpendapat sikap SBY yang sering berinteraksi di media sosial akan membuat masyarakat teringat pada kepemimpinan SBY yang sempat dikatakan gamang dan lamban dalam mengambil keputusan.

“Harusnya dia berpikir sikap dia akhir-akhir ini bisa membuat elektabilitas Agus-Sylvi turun. Rakyat jadi teringat kepemimpinan SBY saat menjadi presiden yang dikatakan gamang dan lamban. Khawatirnya juga akan berpengaruh di DKI Jakarta jika Agus-Sylvi yang memimpin,” ujar Ray.

Lebih baik, sambung Ray, SBY bisa tampil sebagai pemimpin yang kesatria jika dibandingkan dengan tampil sebagai seseorang yang dizalimi. “Seharusnya dia bisa menjadi orang yang kesatria, sebagai pemimpin yang sudah 10 tahun memimpin Indonesia yang tidak mudah takluk dan tidak mudah tersinggung, termasuk jika dia ingin bertemu Presiden Joko Widodo.”

Didemo
Seperti diketahui, kediaman anyar SBY didemo ratusan orang. Namun, tidak jelas tuntutan dari massa tersebut. Hal tersebut diungkapkan SBY lewat cicitannya.

“Saudara-saudaraku yang mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan ‘digrudug’ ratusan orang. Mereka berteriak-teriak,” cicit SBY dalam akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, kemarin.

Dalam cicitan lanjutannya, SBY mempertanyakan aturan soal demonstrasi. Hal itu disebabkan, menurut dia, dalam undang-undang, unjuk rasa dilarang dilakukan di rumah pribadi. Polisi, kata dia, juga tidak memberi tahu soal demonstrasi tersebut.

Selanjutnya, SBY juga mengaku kemarin sempat mendengar ada kegiatan di Kompleks Pramuka, Cibubur, ada provokasi dan agitasi terhadap mahasiswa untuk menangkap SBY.

Soal aksi demonstrasi di depan kediaman SBY, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan membenarkan adanya aksi tersebut. Demonstrasi diikuti sekitar 300 orang.

Iwan menjelaskan, saat ini aksi sudah dibubarkan paksa. Polisi juga akan menyelidiki koordinator yang menggelar aksi tersebut. “Sekarang tim lagi selidiki, siapa mereka dan siapa di balik massa itu,” tegas Iwan. (Nur/Pol/P-2)

astri@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya