Berebut Suara Pemilih Muda

Richaldo Y Hariandja
05/2/2017 07:06
Berebut Suara Pemilih Muda
(MI/RAMDANI)

SEPULUH hari jelang pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta, tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kian gigih memikat hati para pemilih. Mereka menjadikan pemilih muda sebagai sasaran utama untuk digaet sebelum masa tenang diberlakukan.

Berbagai cara pun dilakukan untuk mendulang simpati pemilih muda yang jumlahnya sekitar 30% dari total 7.108.589 pemilih. Pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, misalnya, kemarin menggelar konser Gue2 di eks-Driving Range Senayan. Konser yang menampilkan sederet artis tenar, termasuk Slank, itu dipadati puluhan ribu pendukung Basuki-Djarot. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan sejumlah elite partai juga hadir.

Sutradara dan penata artistik #KonserGue2, Jay Subiakto, menyatakan konser tersebut memang juga bertujuan untuk menggaet pemilih muda. Sebab, hingga kini masih banyak pemilih berusia 17-30 tahun yang kebingungan.

Swing voters masih banyak, makanya lewat konser ini kami harap mereka jadi yakin siapa yang mau mereka pilih dengan lihat antusiasme yang tiba-tiba ramai seperti ini,” terang Jay selepas pergelaran.

Jay tidak memaksa orang untuk memilih calon tertentu. Ia hanya mengingatkan agar setiap orang melihat hasil yang sudah terbukti. “Saya juga harap yang golput untuk ikut memilih karena mereka ialah warga jakarta. Jangan lupa juga untuk kawal di TPS masing-masing.’’

Paslon nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, juga memberikan perhatian besar terhadap pemilih muda seperti halnya pemilih lain. Agus mengaku punya strategi tersendiri untuk menarik hati pemilih muda dan pemilih pemula yang belum menentukan pilihan.

‘’Kami menjalin komunikasi dengan berbagai komunitas dan menggelar forum atau rapat yang bersifat terbatas. Lewat debat (KPU) kami juga berharap bisa mengubah persepsi mereka untuk menentukan pilihan,’’ ujar Agus seusai Apel Siaga Partai Pendukung Agus-Sylvi di GOR Ciracas, Jaktim, yang juga dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin.

Sama halnya dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Untuk memikat pemilih muda di babak akhir masa kampanye ini, paslon nomor urut 3 itu melakukan pendekatan program penciptaan lapangan kerja, selain kartu Jakarta pintar plus.

“Yang paling punya masalah dengan pekerjaan kan anak muda,” ucap Anies seusai memberi sambut­an di acara Tryout SBMPTN dan Campus Expo di Universitas Al Azhar, Jakarta, kemarin.

Menentukan
Menurut Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, pemilih muda akan menentukan pemenang Pilkada DKI Jakarta. ‘’Angka yang mencapai 30% dominan untuk bisa memenangi Pilkada DKI yang penentuan pemenangnya harus meraih 50+1.”

Ia mengatakan ketiga paslon sudah berupaya keras untuk menggaet suara pemilih muda dalam kampanye dengan program-program yang ditawarkan. Gaya kampanye dengan menggunakan media sosial, misalnya, menunjukkan mereka tidak menganggap enteng pemilih muda.

Meski demikian, Titi mengungkapkan pemilih muda tidak mudah untuk digaet sebab mereka saat ini cenderung pesimistis dan jenuh dengan kondisi politik yang dibenuhi informasi hoax dan fitnah. Karena itu, calon harus unjuk diri melawan hoax.

Titi juga menilai debat ketiga pada 10 Februari nanti bisa menentukan apakah pemilih akan ikut mencoblos dan memilih salah satu pasangan calon. (Nyu/Gol/Pol/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya