Istana Persilakan SBY Ajukan Permohonan

Rudy Polycarpus
02/2/2017 06:10
Istana Persilakan SBY Ajukan Permohonan
(ANTARA/WIDODO S JUSUF)

PEMERINTAH mempersilakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan permohonan resmi kepada Kementeriam Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet jika hendak bertemu Presiden Joko Widodo.

Menurut Seskab Pramono Anung, selama ini belum ada permintaan SBY untuk bertemu Jokowi. Ia menegaskan tidak ada yang melarang Kepala Negara bertemu Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden Ke-6 RI itu.

“Tidak ada yang menghalang-halangi (bertemu SBY). Sama sekali tidak ada. Semuanya tamu yang meminta waktu kepada Presiden Jokowi tentunya akan disampaikan oleh Setneg atau Setkab karena mekanismenya seperti itu,” ujarnya ketika dikonfirmasikan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Jawaban Pramono disampaikan untuk menanggapi pernyataan SBY yang merasa ada pihak lain yang melarang Presiden bertemu dirinya. Pada kesempatan itu, Pramono juga menepis tudingan SBY yang merasa alat komunikasinya disadap.

“Yang jelas tidak pernah ada permintaan atau instruksi atau penyadapan kepada beliau (SBY),” ujarnya.

Sebelumnya, saat menggelar konferensi pers menyampaikan ingin sekali bertemu dengan Presiden Jokowi ihwal isu keterkaitannya dengan aksi damai umat Islam 4 November 2016, serta rencana pengeboman hingga makar.

“Ada tiga sumber yang memberi tahu saya, bahwa beliau (Jokowi) juga ingin bertemu saya, tapi dilarang dua-tiga orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya, hebat juga bisa melarang Presiden bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden,” ujar SBY.

Dalam kesempatan tersebut, SBY juga meminta penjelasan Presiden Jokowi terkait dengan dugaan adanya penyadapan ilegal komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin. berdasarkan peraturan, yang bisa menyadap hanyalah institusi-institusi negara.

Politikus senior Golkar Akbar Tandjung mengapresiasi niat SBY bertemu dengan Presiden Jokowi. Menurut Akbar, pertemuan tersebut penting untuk menyejukkan kondisi politik.

“Kalau mau ada yang disampaikan, ya datang aja. Enggak perlu menunggu diundang, ya datang saja. Demi untuk kebaikan semua. Supaya menyejukkan. Saya yakin kalau SBY mau menyampaikan keinginan bertemu, Presiden juga tidak akan menolak,” imbuhnya.

Berpolemik
Pengamat politik Yunarto Wijaya menilai semestinya SBY tak perlu menepis tudingan dengan membuat pernyataan publik. Menurutnya, bantahan mantan presiden tersebut malah berpotensi semakin menggulirkan isu negatif yang mengaitkan dirinya.

“Berkaca dari berbagai klarifikasi Pak SBY sebelumnya justru terbukti malah semakin memunculkan polemik. Seharusnya SBY cukup mengutus perwakilan partai untuk memberi bantahan,” ujar Yunarto di Jakarta, kemarin.

Yunarto berpandangan SBY sebenarnya tak perlu menyampaikan bantahan dengan menyelipkan tuduhan. “Mestinya cukup berisi bantahan saja dan bukan berisi tuduhan tuduhan. Biar bagaimanapun orang akan melihat bantahan itu dengan kacamata yang berbeda. Setiap orang pasti lebih memilih untuk menelusuri lebih jauh isu yang sedang bergulir,” ujar dia. (Cah/Jay/Ant/P-4)

rudy@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya