Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DEBAT sesi pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta, Jumat (13/1), mendapat sambutan positif dari masyarakat. Dari debat itu, warga semakin yakin untuk menjatuhkan pilihan dalam pilkada 15 Februari mendatang.
Cara penyampaian dan terutama program dari tiga pasangan calon, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (nomor urut 1), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (2), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (3), menjadi rujukan warga untuk memilih. "Debat pertama itu kelihatan ya, oh ini toh calon pemimpin yang siap, oh ini toh calon pemimpin yang asal. Ketahuan dari paparan programnya," kata Fahrizal, 31, warga Cilincing, Jakarta Utara, kemarin.
Menurut guru sekolah dasar di Jakut itu, dari visi-misi yang disampaikan dalam debat, terlihat pasangan yang memberikan program jelas dan mana yang asal bicara. "Soal penggusuran (relokasi warga bantaran sungai), misalnya, semalem terlihat kok."
Agita Surya, 20, warga Jakut lainnya, mengatakan debat yang dijalani pasangan calon merupakan bagian untuk memantapkan pilihan yang telah diliriknya. Ia menjadi semakin paham siapa yang ngawur, siapa yang punya program jelas, siapa pula yang mengkhayal.
Uli Sihite, 50, ibu rumah tangga warga Cipayung, Jakarta Timur, juga mendapat nilai positif dari debat. Ia yang tadinya ragu, bahkan memilih untuk tidak menggunakan suaranya, kini berubah sikap. "Setelah melihat tiga calon memaparkan visi-misi, saya memutuskan untuk memilih nanti," tukasnya.
Hal senada dituturkan Indah, 30, warga Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dari debat bertema Pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan hidup, pendidikan, dan tata kota itu, ia semakin tahu siapa yang harus dipilih. Ia pun memastikan akan menggunakan hak pilihnya.
"Karena belum pernah didatengin calon mana pun, jadi selama ini tahunya lewat berita saja. Kemarin tiga-tiganya kan ada semua di debat, terus ngomongin program dan masalah Jakarta. "
Pengojek daring yang tinggal di Palmerah, Jakarta Barat, Ghozali, 41, meminta calon untuk tidak sekadar obral janji pada debat berikutnya (27 Januari dan 10 Februari).
Begitu pula dengan Ejan, 43, warga Cipayung, Jaktim. "Masyarakat lebih memilih calon yang punya program masuk akal," tuturnya.
Kurangi golput
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz berpendapat debat sesi pertama berpotensi meningkatkan partisipasi pemilih. Ia melihat antusiasme warga Jakarta untuk mencermati debat sangat tinggi.
Bagi warga yang sudah punya pilihan, ujar Masykurudin, debat itu semakin memantapkan hati mereka. Begitu pula bagi yang belum punya pilihan atau bahkan berencana tidak memilih, debat akan mengubah sikap mereka. "Tingginya antusiasme masyarakat Jakarta terhadap debat ini berpotensi mengurangi golput." (Gnr/KG/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved