Jangan Bodohi Rakyat

14/1/2017 13:03
Jangan Bodohi Rakyat
(MI/RAMDANI)

Calon 1 kepada calon 2

Pak Basuki, Pak Djarot, mungkin sudah nonton film Jakarta Unfair mungkin, ya.

Jadi, saya hanya ingin bertanya, Pak itu kan tentu documentary yang menggambarkan derita dan nestapa dari warga Jakarta, rakyat kecil yang hidupnya sudah sangat sulit dan akhirnya tergusur.

Pertanyaannya adalah Jakarta ini untuk siapa?

2 Basuki: Ini mungkin paslon 1 melihatnya hanya lokasi tertentu.

Kami itu tidak pernah menggusur daerah yang tidak tinggal di daerah aliran sungai sebetulnya.

Jadi kalau sekarang orang Jakarta menikmati musim La Nina saat ini hampir semua kota negara Asia itu tenggelam karena La Nina.

Tapi coba lihat di Jakarta, kami mengurangi 2/3 lokasi banjir yang dulu di Semper (Jakarta Utara) saya datang itu tiga minggu tenggelam.

Sekarang hanya berjam-jam karena sudah kami kerjakan.

Jadi, kami bukan melakukan fisik untuk menyingkirkan orang, justru orang-orang banyak saya temui yang bersyukur sekarang dia merasa keluarganya aman.

Yang tidak mendapat rusun itu adalah penyewa yang datang dari luar kota sebetulnya.

Kalau dia ber-KTP DKI pasti dapat rusun karena rumus kami sangat sederhana, kalau rusun belum tersedia, terpaksa banjir kami biarkan tetap terjadi.

Maka jangan heran Bapak, Ibu, masih ada 400 titik lebih kalau hujan masih tergenang banjir.

Kenapa?

Karena pembangunan rusun kami belum siap.

Kalau rusun sudah siap, baru kami kerjakan.

Itu yang kami katakan manusiawi.

1 Sylvi: Saya jadi bingung bagaimana, ya dengan Bukit Duri (Jaksel) kok bisa jadi menang, ya?

Itu yang saya pikirkan, apa kemenangan itu semu atau artinya enggak bermakna?

Kalau jadi seorang pemimpin, saya kira mesti mengevaluasi bahwa yang dilakukan ini memang hukum atau tidak.

2 Basuki: Kadang kalau saya baca berita, Ibu Sylvi itu juga bingung waktu datang ke Krukut.

Januari bilang, 'Warga harus cerdas, kota bukan gusur, kita menata'.

Sementara pasangan calon gubernur (Agus) bilang 'Kami tidak menggusur, kami tidak mau pindahkan, kita mau bikin agak 2 meter, apung'.

Saya enggak ngerti bagaimana sungai yang tadinya 30 meter sekarang tinggal 5 meter bagaimana mau dibalikkan 30 meter tanpa merobohkan bangunan yang tidak layak itu.

Tapi, ya, sudahlah, namanya juga mau jadi gubernur, maklum.

Saya sangat berharap siapa pun yang jadi gubernur, rakyat itu diedukasilah.

Jangan dibodohi, kita pingin menang, tapi menang dengan elegan, rakyatnya mesti cerdas. (Gol/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya